Mohon tunggu...
Astina Asmin
Astina Asmin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm studying at University of Muhammadiyah Sorong. I took English Training and Teaching Department.╰̊╯̊

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Menunjukkan Bangsa? "Cius? Miapa?"

29 Juni 2013   10:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:15 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa sebagai alat komunikasi yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Kokasih (2003:18) menyebutkan bahasa sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna, tetapi karena berbagai faktor yang terdapat di dalam masyarakat penggunaan bahasa itu, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, dan latar belakang budaya daerah, maka bahasa itu menjadi tidak seragam.

Bahasa juga salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki beragam dialek oleh karena bahasa Indonesia terdiri dari latar belakang etnis, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda, seperti bahasa Indonesia, Batak, Jawa, dan lain- lain.

Seperti yang pernah saya alami ketika saya sedang berbincang-bincang dengan salah satu teman kuliah saya,”Mbak, itu baju gambarnya apa?”. Dia menjawab,”engribett (angry bird)”. Spontan saya tertawa saat mendengar ia mengatakan “angry bird” tapi masih menggunakan logat atau dialek Jawanya yang masih sangat kental. Diapun ikut tertawa. (Dia dari kecil sampai lulus SMA di jawa, tapi melanjutkan kuliahnya di Papua) Kedengarannya sangat lucu saat dia mengatakan “angry bird” tapi masih menggunakan logat “sono”nya. Mungkin karena masih baru di Papua sehingga masih harus beradaptasi dengan lingkungan barunya, atau mungkin karena lingkungan keluarga atau tempat tinggalnya yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.

Lainpula seiring dengan perkembangan teknologi masa kini, bahasa juga mengalami perkembangan. Istilah “Gaul”, yang terdapat pada golongan selebritis, anak-anak, hingga remaja ini dianggap sebagai suatu identitas kemajuan zaman dalam pergaulan sehari- hari dan dunia yang lahir untuk mereka, dengan sebutan modern dalam segala hal, tidak terkecuali alat kornunikasi verbal yaitu bahasa yang sering mereka sebut dengan “Bahasa Gaul”. Menurut Sehertian (2002:97) bahasa gaul mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Awalnya istilah dalam bahasa gaul itu adalah untuk merahasiakan isi obrolan atau pembicaraan dalam komunitas tertentu, namun karena sering juga digunakan di luar komunitas mereka, lama-lama istilah tersebut menjadi bahasa sehari-hari.

Salah satu kata yang terkenal pada zaman itu ialah kata “Nich yee”. Kemudian bahasa gaul mulai berkembang hingga sekarang. Seperti dalam kehidupan bermasyarakat bahasa gaul juga sangat baik digunakan selain praktis juga mudah dipahami. Khususnya remaja yang lebih sering menggunakan bahasa gaul misalnya kalimat “ya iyalah, masa iya dong”, “masa sich” dan kalimat “secara gituloh”. Pada kalimat tersebut terdapat penggunaan kata yang khas, yaitu iyalah,. masa, secara, dong dan sebagainya. Atau yang biasanya digunakan oleh para selebritis, “kepo loe”, “cius? mi apah?”,trus gue mesti bilang wow gitu?” yang sekarang bukan hanya menjadi Bahasa “Gaul” yang digunakan oleh kalangan selebritis tapi juga digunakan oleh kalangan umum, mulai dari anak-anak hingga remaja.

Maka sangat jelas bahasa menunjukkan bangsa. Setuju?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun