Mohon tunggu...
astina bianka
astina bianka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Tentang Poster Pencegahan Stunting pada Anak sejak Dini di SD SN Alalak Selatan 1, Banjarmasin

24 Agustus 2024   14:44 Diperbarui: 24 Agustus 2024   14:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : penyerahan Poster Ke wali kelas 3 SD SN Alalak Selatan 1 (dokpri)

https://umbjm.ac.id/  pada tanggal 12 agustus 2024, hari senin yang berlokasikan di SD SN Alalak Selatan 1 Banjarmasin, saya melaksanakan program kerja yaitu dengan penyampaian poster "STUNTING" ke kelas 3 dimana materi tersebut berisikan. Stunting merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Di Indonesia, angka stunting masih cukup tinggi, terutama pada anak-anak usia dini. Edukasi masyarakat, terutama di lingkungan sekolah dasar, merupakan salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan poster sebagai media edukasi dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang pencegahan stunting di SD SN Alalak Selatan 1. Metode yang digunakan adalah pre-test dan post-test dengan intervensi berupa penyuluhan menggunakan media poster. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang stunting dan cara pencegahannya.
pencegahan stunting sendiri bisa dilakukan dengaan cara, makan sayur dan buah - buahan, imunisasi di posyandu, dan menjaga kebersihan. penyebab stunting juga bisa dari lingkungan, ekonomi, ASI tidak sesuai kebutuhan, kurangnya asupan gizi dan protein, anak sering sakit, dan lingkungan yang tidak bersih. 

adapun ciri - ciri anak terkena stunting adalah berat badan tidak sesuai pada anak seusianya, tinggi badan tidak sesuai dan lingkar tangannya tidak sesuai. 

menurut kemenkes (2022) stunting sendiri mengalami perubahan.  

Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. 

menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK. 

Tentu stunting dapat dicegah. Berikut beberapa tips mencegah stunting :

1.      Saat Remaja Putri

Skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah.

2.      Saat Masa Kehamilan

Disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter. Perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun