Indonesia dan Australia telah menjalin hubungan yang kuat dalam berbagai bidang selama bertahun-tahun. Hubungan ekonomi antara kedua negara ini menjadi fokus utama dengan ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Kesepakatan perdagangan ini membawa manfaat besar bagi kedua negara, dan pandangan liberalisme dan neoliberalisme dapat membantu kita memahami dampak positifnya.
A. Liberalisme Ekonomi dalam IA-CEPA
Dari sudut pandang liberalisme, IA-CEPA adalah sebuah contoh positif tentang bagaimana pasar bebas dan perdagangan internasional yang bebas dapat memajukan perekonomian kedua negara. Kesepakatan ini membuka pintu lebih lebar bagi perdagangan barang dan jasa antara Indonesia dan Australia, menghilangkan hambatan tarif, dan menciptakan iklim bisnis yang lebih ramah.
1. Peningkatan Akses Pasar : IA-CEPA membuka peluang baru bagi produsen dan eksportir dari kedua negara. Ini memungkinkan produk-produk Indonesia seperti tekstil, elektronik, dan makanan untuk mencapai pasar Australia dengan lebih mudah.
2. Investasi : Kesepakatan ini memberikan insentif bagi investasi asing langsung (FDI) dengan aturan yang lebih terbuka. Australia telah berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, seperti pertanian dan infrastruktur, yang berpotensi menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
B. Neoliberalisme dalam IA-CEPA
Dari sudut pandang neoliberalisme, IA-CEPA mewakili prinsip penerapan prinsip pasar bebas dan kebijakan ekonomi yang minimal campur tangan pemerintah. Kesepakatan ini menghapus sebagian besar hambatan perdagangan dan memberikan dorongan kepada sektor swasta.
1. Deregulasi : IA-CEPA mendorong deregulasi di berbagai sektor ekonomi, memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan lebih sedikit hambatan. Ini dapat menghasilkan inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Persaingan : Keterbukaan pasar dan persaingan yang lebih besar mendorong perusahaan untuk menjadi lebih efisien dan inovatif, yang pada akhirnya memberikan manfaat kepada konsumen.
Namun, meskipun pendekatan liberalisme dan neoliberalisme dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, beberapa pihak berpendapat bahwa ia juga memiliki potensi risiko. Kritikus memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat yang mungkin terabaikan dalam persaingan bebas.
Kesimpulannya, IA-CEPA tidak penting dalam kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia. Dengan pendekatan liberalisme dan neoliberalisme, perdagangan dan investasi antar kedua negara semakin meningkat, yang pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi keduanya. Namun, perlu mempertimbangkan pengawasan dan kebijakan untuk memastikan dampaknya positif dan berkelanjutan.