Mohon tunggu...
Astin Soekanto
Astin Soekanto Mohon Tunggu... -

orang dengan banyak mimpi & cita-cita. dan dengan gigiih akan mewujudkannya. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Traveling Dalam Negeri Lebih Mahal?

10 Mei 2014   14:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dihitung-hitung, saya sebenarnya hampir belum pernah melakukan perjalanan Luar Negeri, Paling-paling hanya saat umroh tahun 2013 lalu ke Mekah-Medinah. Jadi saya memang belum punya banyak pengalaman tentang destinasi-destinasi luar negeri. Saya memang sudah merencanakan untuk mengunjungi Bangkok, Belgia, Turki, Vietnam, China, dll, tapi sampai sejauh ini rasanya saya masih masih ingin memuaskan diri untuk mengeksplor keindahan alam di negeri sendiri. Masih banyak hal yang belum saya ketahui dan pahami tentang negeri saya sendiri.

 

 

 

Satu hal yang agak menyulitkan saya adalah susahnya mendapatkan travelmate yang minatnya sama. Saya lebih menyukai wisata seni, budaya, museum dan sejarah. Sementara kebanyakan teman-teman saya lebih cenderung ke landscape, gunung, gunung, laut/pantai, dll. Alhasil, saya selalu mencari info sendiri destinasi mana yang akan saya kunjungi. Selain mencari di internet, saya seringkali menyambangi toko buku. Menyedihkannya, saya hampir tidak pernah mendapatkan buku yang saya inginkan. Di rak-rak toko buku itu, lebih banyak memajang buku-buku destinasi luar negeri. Entah itu Wisata ke London, Best of Belanda, Shopping ke Hongkong, dll. Dugaan saya, memang destinasi luar negeri lebih banyak diminati dibanding dalam negeri.



Saya pernah iseng-iseng nanya ke beberapa teman kenapa mereka lebih memilih traveling ke luar negeri. Jawabannya macam-macam. “Ah, tiket ke luar negeri jatuhnya lebih murah.” Atau, “Fasilitas wisata dalam negeri masih kacrut.” Atau lagi, mending ke Singapore atau Eropa sekalian, lebih keren dan harga yang kita keluarkan sesuai dengan kepuasan yang kita peroleh.” Intinya, ada semacam ketidakpuasan ketika mereka melakukan wisata dalam negeri, karena meskipun terhitung jaraknya lebih dekat, tapi jatuhnya lebih mahal dengan fasilitas yang didapat.

 

 

 

Benarkah demikian?

 

Dan lalu apa yang bisa kita perbuat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun