Seperti kita ketahui bahwa prinsip etika bisnis islam itu ada 5 namun saya akan mengambil satu saja dari prinsip etika bisnis islam tersebut untuk mengambil contoh dan nilai yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu keseimbangan(equilibrium/adil), untuk lebih jelasnya mari kita bahas!Â
Menurut W.J.S Poerwadarminta leksikografi Indonesia, keadilan adalah kondisi seimbang atau berpegang pada kebenaran yang sepatutnya tidak diputuskan dengan cara sewenang-wenang.
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat
adil, tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah SWT (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah SWT,
sungguh, Allah SWT Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." Qs Al-Maidah ayat 8
Jadi keseimbangan atau yang biasa kita sebut dengan adil adalah hal yang lumrah kita dengar namun hal itu jarang kita dapatkan pada orang apalagi seorang pebisnis dalam memimpin sebuah perusahaan haruslah berbuat adil dan melarang kegiatan curang atau berlaku dzalim karena di dalam berbisnis jika kita tidak memiliki modal berbuat adil maka itu akan sangat merugikan baik itu orang lain maupun kita secara tidak langsung karena dalam berbisnis pasti kita berhubungan langsung dengan orang banyak mengapa demikian?Â
Sebab pebisnis yang mendapat kepercayaan pembeli harus mengedepankan prinsip keadilan. Sebab, berbuat adil adalah pangkal segala keutamaan. Terwujudnya keadilan dalam sebuah komunitas masyarakat akan menciptakan stabilitas sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata, dan menguntungkan seorang pebisnis karena banyak yang akan membeli kepada kita karena dipengaruhi oleh orang-orang yang percaya pada suatu produk atau barang yang kita jual.
Perbuatan yang sesuai dengan prinsip ekonomi syariah yang dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari yaitu keseimbangan(equlibrium/adil) sesuai dengan yang kita bahas:
1. Adil terhadap diri sendiri, dengan begitu kita bisa hidup sesuai dengan porsinya dalam hal ini dapat membagi-bagi waktu kita dengan seadil-adilnya
2. Adil terhadap orang lain, dengan begitu kita bisa membedakan mana hak untuk kita dan mana hak untuk orang lain, contohnya ketika orang lain sudah membeli suatu barang atau produk maka kita tidak boleh membelinya lagi kepada penjual tersebut dengan menaikkan harganya agar kita yang mendapatkan barang tersebut. Begitu juga sebaliknya penjual tidak boleh memberikan suatu barang yang mana barang tersebut sudah disepakati kepada pembeli pertama.
Contoh perbuatan kecurangan atau ada ketidak seimbagan atau ketidak adilan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Â Diskon abal-abal, Â yang mana onum penjual menaikkan harga barang secara tidak wajar sehingga terlihat bahwa potongan harga yang diberikan itu besar padahal dia sudah menaikkan harga terlebih dahulu.Â