Dalam pertanian Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat penting. Jagung adalah sumber makanan utama dan bahan baku industri yang berperan besar dalam perekonomian nasional. Jagung manis digunakan dalam berbagai macam jenis olahan, termasuk tepung jagung, makanan ringan, dan minuman, selain dikonsumsi secara langsung. Untuk mendapatkan hasil yang optimal para petani diharapkan dapat menggunakan pupuk yang tepat dosisnya, hal ini bertujuan mendukung keberlanjutan produksi jagung manis. Dua jenis pupuk yang banyak digunakan dalam budidaya jagung manis di Indonesia adalah pupuk kandang dan pupuk NPK, keduanya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil tanaman (Pusparini et al., 2018).
Pupuk NPK memiliki tiga kandungan unsur hara utama, yaitu nitrogen (NH3, 16%, Fospat (P2O51) 16%, fosfor (P), dan kalium (K2O) l6% dan mengandung unsur makro yang lain yaitu 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Â Nitrogen meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti pembentukan daun dan batang, sementara unsur fosfor membantu mempercepat pembentukan akar yang kuat. Kalium dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama, penyakit, dan stres lingkungan seperti kekeringan. Pupuk NPK secara cepat dan langsung menyediakan unsur hara, yang dapat membantu menyuburkan tanha, terutama tanah dengan kandungan asam yang tinggi serta mambantu laju pertumbuhan akar tanaman (Setiadi et al., 2021).
Pemberian pupuk NPK yang tepat dapat meningkatkan pembentukan klorofil pada tanaman, yang  memainkan peran penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari dan mendistribusikannya ke seluruh bagian tanaman. Peningkatan kadar klorofil ini dikaitkan dengan pertumbuhan tanaman yang lebih besar, tinggi, jumlah daun yang lebih banyak, serta peningkatan biomassa, dan berat kering pada jagung yang lebih tinggi. Dengan memberikan pupuk NPK yang tepat, proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, pupuk NPK juga dapat meningkatkan daya serap akar tanaman terhadap unsur hara tambahan seperti, magnesium, sulfur, dan unsur hara lainnya yang terdapat di dalam tanah (Bustani, 2021).
Kandungan nitrogen dalam pupuk NPK dapat meningkatkan kandungan protein tanaman sehingga dapat mempercepat pertumbuhannya, hal ini berujuan agar dalam proses pertumbuahan dan perkembangannya dapat menghasilkan tanaman jagung manis yang manis dan kenyal. Fosfor mempercepat perkembangan akar, memungkinkan tanaman menyerap lebih banyak air dan hara dari tanah. Sebaliknya, kalium meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan menghasilkan biji jagung manis yang lebih sehat dan berukuran lebih besar (Bustani, 2021).
Selain pupuk NPK, pupuk kandang memiliki peran penting dalam mengawali proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis. Pupuk kandang adalah pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan, seperti sapi, kambing, atau ayam, yang kemudian mengalami proses penguraian dan pembusukan. Pupuk kandang dikenal memiliki kandungan yang berlimpah akan akan unsur hara, bahan organik, dan mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesuburan tanah (Bhoki et al., 2021).
Pupuk kandang terbukti dapat dapat meningkatkan kesuburan tanah yang kekurangan unsur hara, terutama yang dibuat dari kotoran ayam. Kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium dalam pupuk kandang berperan dengan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Selain itu, pupuk kandang juga membantu memperbaiki keseimbangan mikroorganisme dalam tanah, yang membantu pertumbuhan tanaman. Kualitas tanah yang lebih baik memungkinkan akar tanaman berkembang dengan lebih baik dan memperluas jangkauannya untuk menyerap air dan unsur hara. Pupuk kandang juga membantu menjaga kelembaban akar tanaman, memberikan kelembaban yang tahan lama dan stabil. Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang, kondisi tata air dan udara tanah yang ideal, dan kualitas mikrobia yang baik adalah semua faktor yang menentukan kesuburan tanah yang ideal (Prastiyo, 2018).
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, tetapi kadarnya tidak setinggi pupuk kimia seperti NPK. Namun, pupuk kandang membantu meningkatkan ketersediaan unsur mikro seperti kalsium, magnesium, dan sulfur, yang sangat penting bagi tanaman. Komponen ini membantu fotosintesis, pembentukan akar, dan pertahanan tanaman terhadap hama dan penyakit (Rosadi et al., 2019).
Dalam mendukung pertumbuhan jagung manis, pupuk NPK dan pupuk kandang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pupuk NPK memberikan hasil yang lebih cepat karena kandungan unsur haranya yang lebih terlarut dan lebih cepat diserap oleh tanaman, tetapi penggunaan pupuk NPK yang berlebihan tanpa diimbangi dengan pemupukan organik dapat menyebabkan kerusakan tanah dan pencemaran lingkungan (Hendarto el al., 2020).
Sebaliknya, pada pupuk kandang memiliki manfaat jangka panjang karena dapat meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan, meningkatkan struktur tanah, meningkatkan kapasitas tanah untuk menyimpan air, dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah, mendukung keberlanjutan produksi pertanian dalam jangka panjang. Namun, pemupukan dengan pupuk kandang memerlukan waktu dan perencanaan yang lebih teliti karena pengaruannya yang lebih besar (Hendarto et al., 2020).
Untuk hasil jagung manis yang lebih baik, kombinasi pupuk NPK dan pupuk kandang dapat menjadi pilihan yang baik. Pupuk NPK dapat memberikan unsur hara yang cepat diserap oleh tanaman, sementara pupuk kandang membantu memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan kesuburan dalam jangka panjang (Sitorus, 2023).
Dalam budidaya jagung manis di Indonesia, pupuk kandang dan pupuk NPK sangat penting. Pupuk kandang meningkatkan kualitas tanah dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan, sementara pupuk NPK memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dengan dosis dan waktu pemupukan yang tepat, penggunaan kedua pupuk ini secara bijaksana dapat meningkatkan hasil jagung manis yang optimal dan berkelanjutan (Sitorus, 2023).