Pameran seni lukis dengan mengangkat judul "Tahta Untuk Rakyat" dan dengan bertemakan "perjalanan hidup Gusti Raden Mas Dorodjatun (Sri Sultan Hamengku Buwono IX)" Â ini merupakan pameran seni lukis yang sengaja digelar untuk memberikan apresiasi kepada mendiang sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Untuk mempermudah para pengunjung, pameran Tahta Untuk Rakyat ini memiliki sistem pemesanan tiket melalui online dan satu email hanya dapat melakukan pemesanan sebanyak 1 tiket saja.Â
Pameran ini diselenggarakan oleh Jogja Gallery. Pameran ini juga merupakan tempat dimana acara ini berlangsung, yaitu digelar di Jogja Gallery tersebut, tempat ini terletak di sebelah dari Keraton dan alun-alun Utara tepatnya di sebelah toko Dagadu Djogja. Namun jika anda belum mengetahui lokasi pastinya maka anda dapat mencarinya di aplikasi penunjuk arah pada smartphone anda dengan kata kunci pencarian "Jogja Gallery". Seperti yang kita diketahui, Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini memiliki kisah perjalanan hidup yang bersejarah dan menarik yang patut diketahui oleh orang Indonesia terutama bagi anda yang merupakan warga asli Yogyakarta.Â
Sejarah tersebut diantaranya yaitu mengenai Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berhubungan dengan kehidupan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, kepemimpinan masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX dahulu, hingga mengenai peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada kemerdekaan Negara Republik Indonesia ini.Â
Pameran ini juga diangkat dari sebuah buku yang memiliki judul yang sama dengan pameran tersebut yaitu "Tahta Untuk Rakyat". Pameran ini digelar mulai dari tanggal 20 Maret 2021 dan akan berakhir pada tanggal 25 April 2021 nanti. Akses untuk masuk ke pameran ini tidak dipungut biaya sepeser pun atau gratis. Karena pameran ini berlangsung ditengah kejadian luar biasa yaitu Virus Covid-19 ini, menjadikan pameran ini harus menyertakan protokol kesehatan dalam proses penyelenggaraanya.
Pameran Tahta Untuk Rakyat ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2020 lalu, tetapi karena pada saat itu masih belum memungkinkan untuk melaksanakan sebuah acara di tengah Covid-19, menjadikan acara ini ditunda dan baru dapat terlaksana pada Maret 2021 dan dengan penuh kehati-hatian dengan selalu memperketat protokol kesehatan selama pameran berlangsung, bahkan pengunjung yang datang sangat dibatasi untuk meminimalisir adanya dan munculnya kerumunan di dalam area pameran.Â
Penjagaannya pun sangat ketat agar para pengunjung menaati protokol kesehatan yang telah diselenggarakan oleh pihak Jogja Gallery selaku penyelenggara dibantu dengan tim panitia didalamnya. Pada pameran Tahta Untuk Rakyat ini terdapat kurang lebih 37 seniman terpilih yang bergabung untuk memeriahkan acara ini. seniman diantaranya yaitu Galam Zulkifli, Dadi Setiadi, Antino Restu Aji bahkan hingga seniman Djoko Pekik turut andil dalam pameran bernilai sejarah tersebut.Â
Banyak karya yang ditampilkan pada pameran ini dan karya tersebut merupakan karya yang indahnya bukan main-main lagi. Bahkan yang unik dari pameran ini adalah para seniman diminta untuk menggambar yang biasanya berdasarkan tema yang telah diberikan namun pada pameran ini justru para seniman diberikan teks narasi untuk selanjutnya mereka olah menjadi visual yang akan menjelaskan narasi tersebut. Di dalam pameran ini terdapat beberapa panitia yang berjaga di beberapa sudut pameran.Â
Mereka siap menjadi seorang tour guide dengan menjelaskan apabila anda kurang memahami maksud/isi dari gambar maupun narasi tersebut. Namun tidak hanya menjadi tour guide tetapi mereka juga akan menegur manabila anda tidak mematuhi aturan yang ada dan manabila anda tidak mematuhi protokol kesehatan sekalipun mereka tidak segan dengan lembut akan menegur anda.Â
Di dalam pameran yang mengusung tema perjalanan hidup Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini tidak hanya berupa gambar-gambar istimewa saja yang terpajang tetapi juga sedikit dari foto-foto Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga ada di dalamnya salah satunya foto-foto yang menceritakan betapa dekatnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan para rakyat dan ada pula foto-foto yang menceritakan ketika Sri Sultan Hamengku Buwono IX berada di Belanda untuk menyelesaikan pendidikannya.
Dalam pameran ini dan demi kepentingan bersama, terdapat batasan usia yang ditentukan agar supaya dapat diperbolehkan masuk ke dalam pameran seni lukis ini yaitu anak-anak dengan kisaran umur minimal 10 tahun dan bagi lanjut usia maksimal 70 tahun. Tidak hanya itu, pengunjung hanya diberikan waktu selama kurang lebih 1 Â jam saja untuk bisa menikmati pameran ini waktu ini juga akan tertera pada tiket sebelum dan sesudah pembelian tiket tersebut serta saat di lokasi akan diberitahu batas waktu kita berkunjung lagi.Â