Mohon tunggu...
Inuy
Inuy Mohon Tunggu... -

simply girl

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenapa Hanya Diam?

17 Juni 2012   04:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semakin jarang aku melihat nomormu muncul di layar ponselku, bahkan sebuah pesan atas nama dirimu pun jarang ku dapati. Sulitkah kamu mencari signal di sana?, Sulitkah bagimu untuk merelakan pulsamu? Ada masalahkah kamu dengan ponselmu?.

Berulang kali ku lihat ponselku, namun tak satupun ada pesan ataupun telpon atas namamu. Terlalu sibukkah kamu?

Ku kirim pesan ke nomormu, tapi tak ada balasan. “mungkin pesanku tak sampai” pikirku. Ku kirim lagi, lagi dan lagi, tapi masih tak ada balasan. Benarkah pesanku tak sampai diponselmu?

Ku raih ponselku sekali lagi, kutelepon nomormu, namun tak kamu angkat. Apakah kamu tidak tahu ada telepon masuk diponselmu?. Kuraih lagi dan ku telepon lagi nomormu, berulang kali dan berkali-kali tapi masih tak ada jawaban. Apakah kamu lupa membawa ponselmu?.

Mungkin kamu memang terlalu sibuk sekarang untuk sekadar balas pesan dariku atau sekedar jawab telpon dariku.”Pasti nanti kamu akan balas pesan-pesanku dan akan menelponku” ku yakinkan diriku.

Namun, hingga hari ini akan berganti tak ku dapati ada pesan masuk darimu. Dimanakah kamu? Apa kamu sakit? Apa yang terjadi pada dirimu?

Kutelpon nomormu lagi, masih tak kamu jawab. Kenapa?? Kutelpon lagi dan lagi, dan masih tak kamu jawab, tak ada jawaban bahkan sekarang kamu tolak setiap panggilanku. Ada apa?

Satu pesan masuk atas namamu, ku baca “kita temenan aja yah”.

Kembali kutelpon nomormu, berharap ada penjelasan atas pesan ini. Namun tidak, kamu malah memilih melarikan diri, mematikan ponselmu, membiarkan aku bertanya-tanya sendiri.

Maksudmu apa?

Apa aku ada salah sama kamu? Salahku dimana?

Kenapa kamu lebih memilih diam, melarikan diri dan bersembunyi? KENAPA?

Aku akan jauh lebih mengerti andai ada penjelesan atas pesan itu. Tapi tidak, kamu tak pernah berani tuk mejelaskan apapun. Hingga hari inipun, aku masih tak tahu KENAPa?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun