Mohon tunggu...
Inuy
Inuy Mohon Tunggu... -

simply girl

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman, Sahabat atau Cinta?

30 Juni 2012   10:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman,apalah sesungguhnya arti dari kata ini?
Sahabat, dimana letak perbedaan sahabat dengan teman?
Cinta, kata yang sering diucapkan, sering terdengar. Apa sesungguhnya makna cinta?
Dan Kau, siapa kau sesungguhnya? Kau temankukah? Atau sahabatku? Ataukah kau yang mengatakan cinta padaku?

Dimata temanku, kaulah orang yang dicintainya. Namun dimataku, kau hanya seorang pedagang dan aku salah satu pelangganmu. Aku teman dari orang yang kau cintai. Apa kau dan aku bisa dibilang berteman, hanya karena aku teman dari orang yang kau cinta. Atau mungkin karena aku terlalu sering berlangganan denganmu, sehingga kita bisa disebut teman. Aku temanmu dan kau temanku, begitukah?

Lalu, kenapa kau bercerita banyak hal padaku. Datang ke rumahku, menceritakan hubunganmu dengan dia. Menghubungiku, “aku ingin curhat dengamu”. Aku luangkan waktuku tuk mendengarkan setiap curhatanmu. Aku mengerti, kau pasti butuh seseorang untuk berbagi, memberi saran atau hanya sekedar mengatakan “semangat ya!” Akupun sering bercerita banyak hal pada sahabat-sahabatku, sama sepertimu. Lalu, apakah aku seorang sahabat bagimu?

Aku menyadari sahabat tidak selalu harus sesama jenis. Kalian para pria bisa bersahabat dengan wanita, dan kami para wanitapun berhak bersahabat dengan kalian. Meski banyak opini yang mengatakan kami adalah mahkluk lemah, tapi kami adalah pendengar yang baik. Siap mendengarkan curhatan kalian, yang akan menyemangati kalian dikala kalian merasa lemah. Kalian pun suatu kali bisa menjadi lemah, meski terlihat kuat tapi sesungguhnya kalian para pria hanya menutupi kelemahan kalian. Kalian sama seperti kami,mungkin bedanya kami terlalu jujur akan kelemahan kami, kami menunjukkan air mata kami di depan kalian. Sesungguhnya, kami ataupun kalian sama saja. Hargailah kaum kami, para wanita. Kalianpun butuh kami. Bagus bukan, bila kalian dan kami saling menghargai.

Sahabat juga akan selalu menghargai dan menghormati persahabatan. Entah kami sudah punya orang yang kami cintai, tapi sahabat tetaplah sahabat. Sahabat, sekarang, esok dan selamanya. Itulah slogan kami dalam persahabatan, dan bila kalian termasuk dalam persahabatan kami. Maka kalian adalah sahabat kami, dan kami sahabat kalian. Dan kau? Benarkah kau adalah sahabatku? Benarkah kau menganggapku sebagai sahabatmu? Lalu, kenapa kau katakan hatimu tersangkut dihatiku?Kenapa kau ucapkan I miss you? Lalu apa arti I love you yang terucap dari bibirmu? Katakan…

Bila kau memang mencintaiku, apa artinya dia yang masih berdiri dihatimu? Apa arti dari ucapanmu, kau butuh suasana baru. Kenapa kau memintaku tuk menjalani semua ini, apa yang harus aku jalani?

Ku tahu I love you yang kau ucapkanitu palsu, kau hanya melarikan diri dari kesedihanmu. Kau tidak mencintaiku. Tidak ada cinta diantara kita. Ini BUKAN cinta.

Sahabat, sahabat tidak akan melukai hati sahabatnya. Aku bukan sahabatmu. Kita BUKAN sahabat.

Apakah kita teman? Aku tidak benar-benar mengenalmu, dan kau tidak tahu siapa aku sesungguhnya. Kita tak saling mengenal sebenarnya. Kita BUKAN teman.

Kau hanya pedagang dan aku hanya pelangganmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun