Mohon tunggu...
Asthesia Dhea
Asthesia Dhea Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

Menulis, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eksotisme Lukisan Alam di Gunung Pundak

24 Agustus 2021   12:29 Diperbarui: 24 Agustus 2021   13:47 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plakat Gunung Pundak di Pos Perijinan. Doc: Pribadi

Para pecinta gunung pasti tidak asing lagi dengan gunung satu ini. Gunung yang masuk dalam kawasan Tahura Raden Soerjo ini berada di Dusun Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Gunung Pundak memiliki tinggi 1585 meter di atas permukaan laut (mdpl), juga memiliki medan yang ringan serta waktu tempuh yang singkat sekitar 2-2,5 jam saja. Sehingga sangat cocok bagi pendaki pemula atau hanya sekedar tek-tok. 

 Namun, sangat disayangkan jika menikmati keindahan gunung ini hanya sejenak. Karena beberapa meter sebelum sampai puncak disuguhi padang sabana luas yang sangat memikat. Dari situ juga sudah tampak warna-warni tenda para pendaki yang berjejer di puncak.

Gunung Welirang foto dari Gungung Pundak. Doc: Pribadi
Gunung Welirang foto dari Gungung Pundak. Doc: Pribadi

Sesampainya di puncak, akan diberi suguhan lanskap dari jajaran gunung lainnya. Gunung Pundak sendiri menjadi bagian bahu dari gunung Welirang sehingga tampak jelas gagahnya Welirang di bagian utara Pundak dengan kepulan asapnya.

Di sisi selatan terpampang jelas gunung Penanggungan yang tampak indah dari kejauhan. Di sore hari menjadi waktu yang pas untuk menikmati senja indah yang menghiasi lanskap sekitar sembari menyeruput secangkir kopi hangat.

Tak lupa, di malam hari menikmati horizon yang dihiasi milky way di sekitar puncak bersama-sama. Waktu pagi, segeralah bangun dan bergegas menikmati fajar menyambut matahari terbit di sisi timur menghadap gunung Penanggungan. 

Jangan segan saat menikmati sunrise, kehangatannya memelukmu untuk terus kembali ke gunung Pundak. Nikmat yang hakiki bukan?

Salam Lestari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun