Mohon tunggu...
Astri TeresaTumanggor
Astri TeresaTumanggor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya berkecimpung di dunia Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim II Undip Ajak Ibu-ibu PKK Kelurahan Ngijo untuk Menghindari Penggunaan Minyak Jelantah

14 Agustus 2022   12:43 Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:52 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leaflet Minyak Jelantah/dokpri

Semarang (31/07/2022) – Minyak goreng merupakan salah kebutuhan pokok sebagai pengolah bahan makanan atau digunakan untuk memasak. Selain itu minyak goreng juga mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh. Namun, minyak goreng yang digunakan terus-menerus untuk penggorengan, ternyata berbahaya loh! Kita menyebutnya sebagai minyak jelantah (minyak goreng bekas pakai). Minyak jelantah ini mempunyai ciri-ciri yaitu berwarna gelap, berbau tengik, dan kental.

Pemakaian minyak jelantah ini harus dihindari karena mengandung asam lemak jenuh tinggi yang dapat menimbulkan penyakit seperti kerusakan hati, jantung, hingga kanker. Namun sayang, tak jarang pemakaian minyak jelantah ini dihindari, khususnya untuk menggoreng di dapur. Biasanya karena merasa sayang dibuang atau masih bisa digunakan, minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai ini digunakan lagi dan lagi untuk menggoreng.

Pemberian Edukasi Mengenai Bahaya Minyak Jelantah Kepada Ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Ngijo/dokpri
Pemberian Edukasi Mengenai Bahaya Minyak Jelantah Kepada Ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Ngijo/dokpri

Leaflet Minyak Jelantah/dokpri
Leaflet Minyak Jelantah/dokpri

Melihat urgensi dari masalah ini, salah satu Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 menyampaikan edukasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan kepada Ibu-ibu PKK di RW 04 Kelurahan Ngijo. Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyampaian materi tentang pengertian, proses, dan dampak dari penggunaan minyak jelantah. Kemudian juga dibagian leaflet berisi informasi tentang bahaya minyak jelantah. Selain itu juga disampaikan pemanfaatan minyak jelantah bila diolah kembali yaitu membuat sabun, lilin aroma terapi, atau untuk biodiesel. Dalam kegiatan ini tampak antusiasme dari Ibu-ibu PKK RW 04 dalam mendengarkan penyampaian materi, bahkan juga meminta untuk diadakan kegiatan keberlanjutan dari edukasi ini yaitu mengenai pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci.

Harapannya melalui edukasi bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022, Ibu-ibu PKK RW 04 di Kelurahan Ngijo memahami pentingnya untuk menghindari menggunakan minyak jelantah dalam penggorengan khususnya dalam sehari-hari.

Penulis: Astri Teresa Tumanggor/Kimia/Fakultas Sains dan Matematika
DPL: Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes
Lokasi: Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
KKN Tim II Undip 2021/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun