[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Pidato SBY di Forum Parlemen KAA – sumber foto: Tribunnews.com"][/caption] Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo menggelorakan suasana Konferensi Asia Afrika dengan pidatonya yang tajam dan penuh kritik tajam atas ketidakadilan di dunia, kini giliran mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang jadi sorotan. Berbicara dalam Forum Parlemen KAA, Kamis 23 April 2014, SBY menjadi keynote speaker dalam kapasitanya sebagai Chair of Global Green Growth Institute. Berbeda dengan Presiden Jokowi, SBY menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris. SBY mengawali dengan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan peringatan KAA ke 60 yang dinilainya tepat waktu, karena dunia saat ini tengah berada di masa ‘pancaroba’. SBY menilai, hingga saat ini ketidakadilan masih terjadi di berbagai tempat di belahan dunia, khususnya Timur Tengah. Dirinya berharap, KAA bisa menjadi forum untuk menegaskan kembali solidaritas negara-negara Asia Afrika dalam mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian di seluruh dunia. Dikutip dari Kompas.com, SBY dengan tegas menyatakan “Saya katakan semangat Asia Afrika tidak pernah hilang, fighting for peace, for justice, for prosperity. Kalau dulu semangatnya untuk antikolonialisme, sekarang setelah kita merdeka, kita tetap fight for justice”. Terkait dengan isi pidato Presiden Joko Widodo di hari sebelumnya yang oleh banyak pihak dianggap berkebalikan dengan kebijakan politik luar negeri di masa pemerintahan SBY, Ketua Umum Partai Demokrat ini justru mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo dan berharap dapat mengembalikan nama Indonesia di kancah politik internasional. Khusus mengenai Palestina, SBY menekankan kembali komitmen dukungannya atas kemerdekaan bangsa tersebut. Begitu juga dengan krisis militer yang tengah melanda beberapa negara lain di Timur Tengah dan Afrika, seperti Yaman, Angola, Mozambik dan Rwanda. Penegasan SBY ini mendapat sambutan para hadirin lewat standing applause. Apa signifikansi pidato SBY dan bagaimana publik, khususnya netizen Indoesia menanggapinya? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial Indonesia, khususnya Twitter, selama periode Kamis, 23 April 2015. Di mana hingga berita diturunkan pada 19:00 WIB terdapat total 3.114 tweet bicara tentang Pidato SBY dalam Forum Parlemen KAA. Dari jumlah tersebut, sebagian besar netizen fokus pada poin pidato SBY terkait dukungannya atas upaya kemerdekaan Palestina. Di mana terdapat 1.816 tweet bicara tentang isu ini. Sementara, 1.271 tweet disuarakan netizen terkait dengan poin pidato SBY mengenai pentingnya menumbuhkan semangat KAA dalam mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil. Secara lebih khusus, 1.008 tweet dicuitkan netizen terkait perkara pengentasan kemiskinan yang ditekankan SBY. Sedangkan terkait standing applause yang diterima SBY saat menyampaikan pidato di Forum Parlemen KAA dibicarakan netizen sejumlah 556 tweet. Kita patut berbangga, Presiden Jokowi dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama-sama mampu menunjukkan pemikiran dan komitmen mereka dalam mewujudkan dunia yang lebih baik di kancah internasional. Netizen Indonesia pun nampak sangat mengapresiasi apa yang disampaikan dan coba diperjuangan kedua negarawan ini, meski terdapat beberapa perbedaan cara yang ditempuh keduanya. Terima kasih Jokowi. Terima kasih SBY. *** sumber: http://eveline.co.id/fokus-persepsi/pidato-sby-di-forum-parlemen-kaa-disambut-meriah-netizen/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H