[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tambora Menyambut Dunia – sumber foto: Varia.id"][/caption] 10 April, dua abad lalu, di tahun 1815, gunung Tambora di pulau Sumbawa meletus. Satu setengah juta ton atau 50 kilometer kubik magma dan material dari dalam bumi dimuntahkan ke angkasa. Saking dasyatnya letusan tersebut, gunung yang awalnya setinggi 4.200m terpotong menjadi hanya 2.850m. Tidak hanya itu, kurang lebih 100 ribu nyawa melayang dan 3 kerajaan besar di kawasan Sumbawa dan sekitarnya; Pekat, Tambora dan Sanggar, luluh lantak terpendam materi vulkanik. Dampak letusan Gunung Tambora dirasakan hingga kawasan Eropa Utara, Amerika Timur Laut dan Kanada Timur, bahkan kawasan ini mengalami apa yang disebut sebagai Tahun Tanpa Musim Panas. Kegagalan panen, penurunan suhu drastis hingga kelaparan yang berakibat kematian banyak orang adalah beberapa dampaknya. Di tahun ini, tepatnya 10 April 2015, kita memperingati 200 tahun letusan Gunung Tambora. Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada tahun 2013 telah mencanangkan program Tambora Menyapa Dunia untuk menyambut peringatan 2 abad letusan Tambora. Sebuah momentum yang luar biasa, di sisi pariwisata, untuk menggaet wisatawaan lokal dan manca negara. Akan dilakukan beragam kegiatan ilmiah dan rekreatif di wilayah sekeliling Gunung Tambora, yaitu Kabupaten Bima dan Dompu. Dengn target kunjungan 2 juta wisatawan dan dampak ekonomi yang dihasilkannya menjadi perhatian utama pemerintah. Bagaimana publik Indonesia, khususnya netizen merespon peringatan 2 abad letusan Gunung Tambora ini? Seberapa peduli mereka atas peristiwa bersejarah yang bisa jadi aset pengembangan pariwisata Indonesia ini? Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan selama periode 1-8 April 2015, terhadap pembicaraan netizen di media sosial, khususnya Twitter di Indonesia. Terdapat total 8.250 tweet bicara tentang Peringatan 200 Tahun Letusan Gunung Tambora. Artinya, dalam seharinya netizen mencuitkan sekitar 1000 tweet. Mereka yang bicara tentang Festival Tambora Menyapa Dunia mencuitkan 2.050 tweet. Dalam festival ini akan dilakukan berbagai event, seperti Sail Lombok-Sumbawa 2015, kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Event), maupun sport tourism berskala nasional dan internasional. Netizen dari komunitas pecinta alam, khususnya para pendaki gunung tak kalah antusias. Mereka mencuitkan 1.827 tweet yang menyatakan kesiapan Ribuan Pendaki Gunung Memperingati 200 Tahun Letusan Tambora. Ditambah 342 tweet lainnya yang mendukung peringatan ini sebagai moment Pariwisata Indonesia, sepertinya Festival Tambora Menyapa Dunia akan bisa menjadi momentum bangkitnya pariwisata Indonesia pada umumnya, dan Nusa Tenggara Barat pada khususnya. Tertarik untuk berpartisipasi? Siapkan diri Anda, karena butuh stamina lebih untuk naik turun Gunung Tambora selama kurang lebih 14 jam. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H