[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Kongres Luar Biasa PSSI – sumber foto: Istimewa"][/caption] Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) digelar hari ini, Sabtu 18 April 2015 di Surabaya. Mengambil tempat di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang No 85 Surabaya, kongres ini mengagendakan pemilihan ketua, pengurus, dan juga anggota Komite Eksekutif yang baru. Kandidat kuat Ketua Umum PSSI antara lain Wakil Ketua Umum PSSI saat ini La Nyalla Mataliti, Joko Driyono (Sekertaris Jendral PSSI dan juga CEO PT Liga), Achsanul Qosasi, Bernhard Limbong, H. Subardi, Djohar Arifin, Sarman, dan Syarif Bastaman. KLB kali ini bukannya tanpa masalah. Selain demo besar-besaran yang digelar massa pendukung klub Persebaya 1927 yang akrab disebut bonek terkait aksi kekerasan yang terjadi saat diskusi Persebaya, juga berakhirnya tenggat waktu untuk membalas surat teguran SP3 dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. Selain itu, penundaan kompetisi Liga Super Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi QNB (Qatar National Bank) League akibat perseteruan PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) juga menjadi masalah besar yang harus segera dituntaskan oleh kepengurusan PSSI baru nantinya. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi kisruh di tubuh PSSI dan pelaksanaan Kongres Luar Biasa ini? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter Indonesia, selama periode 11 – 18 April 2015. Di mana terdapat total pembicaraan sebanyak 100.769 tweet tentang Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya. Dari jumlah tersebut, 8.710 tweet menyerukan Menpora Imam Nahrawi untuk bersikap tegas terhadap PSSI. Netizen mencuitkan 2.546 tweet yang menginginkan Menpora membekukan PSSI untuk kemudian ditata ulang. Salah satu isu yang menjadi perbicangan seru di media sosial adalah soal mafia pertandingan sepakbola. Hal ini merupakan buntut dari terungkapnya praktek suap pengaturan hasil pertandingan yang dilakukan Johan Ibo, mantan pemain Persebaya Surabaya, terhadap seorang pemain Pusamania Borneo FC, Selasa 7 April 2015 di McDonalds Jl Basuki Rahmat, Surabaya. Netizen yang berang dengan kasus ini menyuarakan 1.410 tweet yang mengecam praktek suap dan menuntut PSSI bebas dari mafia sepakbola. Sementara itu, demo yang dilakukan para bonek pendukung klub Persebaya 1927 mendapat dukungan netizen di media sosial. Di twitter beredar hashtag #SurabayaMelawan yang sampai berita ini diturunkan pada Sabtu, 18 April 2015 pukul 09:30 WIB telah digunakan sebanyak 4.502. Bagaimana hasil Kongres Luar Biasa PSSI hari ini, dan apakah Menpora Imam Nahrawi akan mengambil sikap tegas terkait polemik di organisasi sepak bola nasional ini? Kita tunggu saja hasilnya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H