[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Pelantikan DPP PAN – sumber foto: Sindonews"][/caption] Ada yang menarik dalam Rakernas Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlangsung Rabu 6 Mei 2015. Acara yang mengagendakan pelantikan kepengurusan DPP PAN hasil Kongres Bali ini diselenggarakan di Balai Sudirman Jakarta dan dihadiri oleh Presiden Jokow Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan jajaran ketua partai pendukung Koalisi Merah Putih, antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta. Ketika Presiden Joko Widodo yang duduk di sebelah Ketua PAN Zulkifli Hasan bersama Megawati Soekarnoputri dipersilahkan memberikan pidato sambutan pembukaan acara, alih-alih menuju ke podium, Jokowi justru menghampiri deretan kursi yang ditempati pimpinan koalisi Merah Putih. Presiden yang diusung PDI Perjuangan dan Koalisi Indonesia Hebat ini menghampiri Prabowo Subianto dan memberikan hormat. Tindakan spontan Joko Widodo ini segera disambut mantan Danjen Koppasus ini dengan salam hormat dan keduanya pun kemudian bersalaman dengan akrab. Joko Widodo lalu berbincang singkat dengan Prabowo untuk kemudian menyalami ketua partai lain yang hadir. Setelahnya Presiden baru menuju panggung untuk memberikan pidato pembukaan di podium. Tindakan Jokowi tadi langsung disambut riuh peserta Rakernas dengan standing applause. Di atas podium, Jokowi menyebut alasan utama dirinya memberikan hormat dan menyalami Prabowo serta ketua partai penyokong Koalisi Merah Putih adalah kegembiraannya karena dalam acara Rakernas PAN ini kedua koalisi yang sebelumnya bertarung sengit dalam Pilpres 2014 bisa kumpul bersama dalam suasana yang rukun dan penuh persatuan. Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menyebut “Saya berbahagia karena yang namanya KMP dan KIH, semuanya hadir bersama di dalam Rakernas PAN dan pelantikan pengurus PAN 2015-2020. Ini yang namanya kebersamaan, ini yang namanya kerukunan, persatuan.” Selain itu, Presiden juga sempat melontarkan guyonan tentang pertemuan sebelumnya dengan Prabowo di Istana Bogor 29 Januari 2015, di mana dia bertanya apakah Prabowo akan mencalonkan diri pada Pilpres 2019. Prabowo, menurut Jokowi menjawab bahwa jika dia mencalonkan diri maka keduanya akan kembali bertarung. Sontak guyonan disambut tawa oleh Prabowo dan seluruh peserta Rakernas. Banyak pihak menilai tindakan Jokowi pada acara Rakernas merupakan komunikasi politik untuk mencairkan hubungan Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Serta sinyal bahwa Jokowi berada di atas semua golongan dan tidak tunduk pada desakan partai pendukungnya, khususnya PDI Perjuangan di bawah Megawati Soekarnoputri. Bagaimana publik, khususnya netizen menanggapi hal tersebut? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter selama periode 6 – 7 Mei 2015. Terdapat total perbincangan netizen tentang Rakernas Partai Amanat Nasional sebanyak 11.544 tweet. Jumlah yang sangat besar untuk pemantauan dua hari yang menunjukkan perhatian publik yang sangat besar pada acara ini dan kepengurusan PAN yang baru dilantik. Hal ini tentu bisa dimaklumi setelah sebelumnya publik sempat dibuat khawatir nasib partai yang dibesarkan ormas Muhammadiyah ini akan mengalami perpecahan paska Kongres Bali yang sempat ricuh. Dari total perbincangan tersebut, sebanyak 7.571 tweet riuh berbicara tentang Presiden Jokowi yang menghampiri dan memberi hormat kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Mayoritas netizen menyambut gembira tindakan Jokowi tersebut. Mereka manyatakan salut atas kekompakan kedua pemimpin tersebut. Netizen juga menyatakan tindakan Jokowi tersebut merupakan bukti bahwa KIH dan KMP semakin mesra dan kompak. Sebanyak 6.224 menyatakan hal tersebut. Guyonan Jokowi tentang apakah Prabowo akan mencalonkan kembali sebagai Presiden dalam Pilpres 2019 mendapat sorotan luas netizen Indonesia. Sebanyak 1.664 tweet mencutikan hal ini dan menyebutnya sebagai cara cerdas untuk mencairkan suasana politik sekaligus menjadi sindiran untuk partai pendukung pemerintah yang selama ini justru banyak menekan Jokowi dalam bekerja, salah satunya terkait dengan kisruh pemilihan Kapolri. Yang tak kalah menarik adalah, perbincangan netizen soal kedatangan Amien Rais di akhir acara setelah Presiden Joko Widodo dan para pimpinan partai meninggalkan Rakernas. Sebanyak 2.980 menyindir mantan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional tersebut. Amien Rais sendiri menyebut bahwa dirinya sengaja datang telat karena tidak ingin dianggap terlalu ikut campur dalam kepengurusan baru yang dipimpin Zulktifli Hasan ini. Meskipun pada Kongres PAN di Bali 28 Februari hingga 2 Maret 2015 lalu Amien Rais berada di belakang kemenangan Zulkifli Hasan yang juga adalah ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini atas Hatta Rajasa. Segenap redaksi Eveline mengucapkan selamat atas pelantikan DPP Partai Amanat Nasional. Selamat bekerja untuk Indonesia! *** sumber: http://eveline.co.id/politik/keakraban-jokowi-dan-prabowo-di-rakernas-pan-gembirakan-netizen-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H