Menurut Mbah Girard, inilah akar semua ritual di masyarakat, termasuk agama. Selalu ada suatu kurban yang diritualkan sebagai pengingat--meski kadang samar--akan jatuhnya korban 'pertama'. Bisa jadi kurban ini tak sama bentuk dan wujudnya, bisa pula hanya simbolik, namun ujung-ujungnya ada upaya mengingat korban primordial lewat kurban kontemporer.
Namun, layaknya apapun di dunia, kedamaian dan terhentinya rivalitas ini tak bertahan seterusnya. Karena hasrat manusia akan kembali mendorongnya untuk menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Dan ritual pengorbanan terkadang tak cukup mampu menentramkan jiwa-jiwa penganutnya.
Wajar kiranya jika kita--meski dari kecil diajar akan nilai-nilai agama--tetap saja terjerembab dalam persaingan dan pertikaian dengan manusia lain. Bahkan terkadang kita tega menggunakan justifikasi agama di dalamnya.
Moral story-nya adalah, berhati-hatilah dengan hasrat Anda. Karena ia menular. Karena ia cenderung meniru. Karena ia akan selalu ada selama kita hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H