Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Asal-usul Bunga Poppy Merah pada Hari Pahlawan di Inggris

15 November 2017   01:23 Diperbarui: 15 November 2017   11:24 3909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Inggris Dengan Bunga Poppy Merah | Dokumentasi Pribadi

Jika Anda berkunjung ke Inggris di bulan November, khususnya di sebelas hari pertama, akan amat mudah menemui orang-orang mengenakan atribut bunga poppy merah di dada. Berupa bunga plastik/sutra bulat merah darah disematkan di baju, biasanya di sisi sebelah kiri.

Tak hanya orang-orang Inggris yang memakainya, atribut bunga poppy merah, dengan berbagai ukuran, banyak ditempatkan di etalase toko, kendaraan umum, bangunan publik, seperti sekolah, gedung pemerintahan hingga di pusat-pusat perbelanjaan.

Bagi Anda yang penasaran, apa sebenarnya makna bunga poppy merah tersebut, berikut ceritanya. Setiap tanggal 11 November, Inggris dan negara-negara Commonwealth lainnya, memperingati Remembrance Day. Hari di mana publik mengenang para serdadu yang tewas di Perang Dunia Pertama (WWI).

Pemilihan tanggal tersebut bertepatan dengan penandatanganan gencatan senjata antara pihak Sekutu (Allied) yang salah satunya adalah Inggris dengan Jerman, pada 11 November 1918 di Compigne, France. Momen ini menandai berakhirnya Perang Dunia Pertama yang berlangsung tak kurang dari 4 tahun 3 bulan dan 1 minggu.

Mengapa dipilih bunga poppy sebagai simbol peringatan mereka yang gugur di medan perang?

Berawal dari sebuah sajak berjudul "In Flanders Fields" yang ditulis Lieutenant Colonel John McCrae, seorang dokter tentara asal Canada, pada 3 Mei 1915. Sajak tersebut yang ditujukan guna mengenang sahabatnya sesama serdadu yang tewas di Flanders Belgia saat Perang Dunia Pertama.

In Flanders fields the poppies blow
Between the crosses, row on row,
That mark our place; and in the sky
The larks, still bravely singing, fly
Scarce heard amid the guns below.

McCrae menuliskan di bait awal sajak bagaimana bunga-bunga poppy merah tumbuh di antara deretan tonggak nisan para serdadu yang terkubur di bawahnya. Bunga poppy merah adalah bunga yang kuat karena bisa tumbuh di ladang bekas pertempuran.

Sajak tersebut kemudian menginspirasi Moina Michael, seorang aktivis YMCA, untuk mengenakan bunga poppy merah di baju guna mengenang para serdadu yang tewas saat perang. Langkah ini kemudian diadopsi National American Legion, hingga menyeberangi Atlantik dan digunakan Royal British Legion sebagai simbol Remembrance Day di Inggris dan kemudian negara-negara persemakmuran lainnya.

Tradisi yang cukup menarik. Saya jadi berpikir, adakah simbolisme serupa dengan poppy merah di Indonesia saat kita memperingati Hari Pahlawan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun