[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="OPM ancam Indonesia perang terbuka – sumber foto: Istimewa"][/caption] Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok separatis yang selama ini sering meneror keamanan di bumi Papua kembali menebar ancaman. Pada Jumat 22 Mei 2015 kemarin, OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menyampaikan kepada beberapa media massa nasional bahwa pihaknya akan melakukan perang terbuka tidak hanya terhadap aparat keamanan, namun semua warga negara Indonesia non-Papua yang ada di bumi Cenderawasih. Kelompok itu bermarkas di distrik Lany Jaya Papua ini menyebut “Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua,” kata Enden Wanimbo, sebagaimana dikutip dari Viva.co.id Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati. Mereka menolak segala bentuk dialog. “Sekaligus menyikapi pernyataan Presiden Jokowi bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar.” Disebut juga kelompok OPM ini telah menyiapkan berbagai senjata dan amunisi untuk berperang. Mengenai waktu kapan mereka akan mulai masih menunggu komando dari pimpinan gerakan Papua Merdeka. Menyikapi hal ini, pihak TNI dan Polri menyatakan siaga penuh. Meskipun pihak OPM telah beberapa kali menyatakan akan perang, namun kali ini pihak keamanan menyikapinya dengan sangat serius. Pernyataan ancama perang terbuka OPM ini keluar hanya beberapa hari setelah pihak keamanan di Papu menangkan puluhan aktifis yang menggelar demo mendukung pengakuan de facto kemerdekaan Papua Barat oleh sekelompok negara Pasifik. Setidaknya 70 aktifis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap saat berdemo di Jayapura hari Rabu, 20 Mei 2015 lalu. Demo tersebut ditujukan untuk mendukung Gerakan Persatuan Kemerdekaan Papua Barat yang didirikan KNPB tahun lalu dan Republik Federasi Papua Barat guna memperoleh keanggotaan penuh dalam Kelompok Ujung Tombak Melanesia, sebuah kelompok antar pemerintahan negara-negara Melanesia. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi ancaman perang terbuka oleh OPM ini? Simak rangkuman redaksi Eveline berikut. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter selama periode 23 – 25 Mei 2015. Terdapat total 7.548 tweet memperbincangkan Organisasi Papua Merdeka. Ancaman yang dilayangkan kelompok separatis OPM terhadap seluruh warga negara Indonesia, tidak hanya TNI dan Polri memancing kemarahan netizen. Sebanyak 1.448 tweet menyebut hal ini sebagai sikap keterlaluan dan layak untuk direspon serius. Netizen mendesak pihak keamanan dan pemerintah untuk segera turun tangan dan memberantas kelompok OPM tersebut. Sementara itu, himbauan pemerintah agar publik tidak terpengaruh atas ancaman tersebut mendapat tanggapan 447 tweet dari netizen. Netizen menyebut bahwa mereka marah dan tidak terima dengan ancaman ini. Sementara itu, kesiapan aparat Polri dan TNI dalam menghadapi ancaman perang terbuka OPM mendapat dukungan dari netizen lewat 651 tweet. Kita tunggu bagaimana langkah riil pemerintah dalam menghadapi kelompok separatis OPM ini. Yang pasti, kedaulatan NKRI adalah harga mati. *** sumber: http://eveline.co.id/berita-utama/organisasi-papua-merdeka-ancam-indonesia-perang-terbuka-netizen-marah-besar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H