[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Panglima TNI beri dukungan KPK – sumber foto: Istimewa"][/caption] Komisi Pemberantas Korupsi yang belakangan menghadapi terpaan badai akibat penetapan tersangka dalam berbagai kasus atas pimpinannya oleh Polri mencoba menyeimbangkan posisi. Banyak pihak menganggap KPK tengah mengalami kriminalisasi akibat konfliknya dengan korps Bhayangkari atau yang dikenal publik dengan Cicak vs Buaya. Langkah terbaru KPK adalah kembali meminta bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jika sebelumnya pada 23 Januari 2015 Ketua KPK Abraham Samad sempat meminta pengamanan gedung KPK setelah terdengar kabar Bareskrim Polri akan menangkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, kini KPK meminta TNI untuk masuk ke dalam struktur komisi antirasuah ini sebagai Sekretaris Jendral. Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Lanud Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis, 7 Mei 2015. Dikutip dari Kompas.com, Jenderal Moeldoko menyebut “”Belum ada permintaan untuk menjadi penyidik KPK. Yang ada hanya permintaan kepada TNI, untuk mengisi jabatan sekjen di KPK, dan itu sudah disampaikan langsung kepada saya. Namun, begitu anggota TNI itu masuk ke KPK, statusnya pun pensiun.” Meskipun belum ada permintaan anggota TNI menjadi penyidik KPK, Panglima TNI menegaskan jabatan penyidik di KPK tidak tertutup bagi anggota TNI sepanjang prajurit itu memenuhi segala persyaratan, termasuk sebagai penyidik. Terkait dengan wacana penyidik KPK dari anggota TNI bakal menyaingi penyidik berlatarbelakang polisi, Jenderal Moeldoko membantah. Menurutnya, masing-masing anggota lembaga penegak hukum tersebut mempunyai kapasitas yang berbeda. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia terhadap dukungan TNI kepada KPK serta wacana penyidik KPK dari TNI? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter, selama periode 6 – 7 Mei 2015. Dimana publik menaruh perhatian yang cukup besar atas hal ini. Sebanyak 3.479 tweet dicuitkan netizen Indonesia menyikapi pernyataan dukungan Panglima TNI kepada KPK. Netizen kompak menyuarakan persetujuan dan dukungan atas sikap TNI tersebut. Terkait dengan wacana penyidik KPK dari anggota TNI, sebanyak 2.334 tweet bersuara. Dengan lantang netizen menyatakan hal tersebut adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Mengingat posisi KPK sekarang yang rawan ancaman dan intimidasi dari pihak lain. Apalagi terkait penetapan tersangka atas pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, serta penahanan penyidik KPK Novel Baswedan, meski akhirnya dibebaskan setelah Presiden Joko Widodo turun tangan. Netizen juga berpendapat, KPK membutuhkan penyidik yang mempuyai latar belakang militer karena di banyak kasus keahlian mereka sangat dibutuhkan. Sebanyak 424 tweet menyuarakan hal ini. Sementara, suara sumbang yang mengutip ketidaksetujuan Indonesia Police Watch (IPW) atas wacana penyidik KPK dari TNI hanya mendapat 261 tweet. Kita tunggu bagaimana kelanjutan dukungan TNI kepada KPK ini. Yang pasti, publik berharap KPK sebagai garda terdepat pemberantasan korupsi di Indonesia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan dukungan TNI sekiranya bisa memperlancar tugas maha penting ini sangat layak untuk didukung. *** sumber: http://eveline.co.id/politik/anggota-tni-jadi-penyidik-kpk-netizen-ramai-mendukung/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H