[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Gempa hancurkan Nepal – sumber foto: CBSNews.com"][/caption] Sabtu siang, 25 April 2015, gempa dahsyat mengguncang ibukota Nepal, Kathmandu. Badan Survei Geologi AS (USGS) merilis informasi kekuatan gempa mencapai 7,9 Skala Richter berpusat di kedalaman 15 KM di bawah permukaan tanah antara kota Kathmandu dan Pokhara. Efek tremor gempa Nepal ini dirasakan hingga ke New Delhi di India, Tibet dan wilayah yang berbatasan dengan Nepal. Guncangan hebat ini mengakibatkan banyak bangunan roboh, fasilitas umum hancur, jalan raya tak berfungsi dan banyak monumen bersejarah hancur, salah satunya menara Dharahara yang menjadi landmark kota Kathmandu. Kepolisian Nepal merilis jumlah korban sedikitnya 876 orang tewas akibat gempa tersebut dengan 500 lebih di antara korban tewas di Khatmandu. Jumlah korban yang cedera mencapai 1.700 lebih dan petugas penyelamat bersama warga terus mencari korban yang terperangkap di bawah puing-puing reruntuhan. Belum lagi mereka yang kehilangan tempat tinggal dan terpisah dari sanak keluarga. Pemerintah Nepal pun segera menyatakan kondisi darurat nasional. Kawasan wisata Puncak Everest yang selama ini ramai dikunjungi turis pun tak luput dari dampak gempa. Tercatat longsor salju akibat gempa menewaskan 8 orang, sementara di wilayah Tibet 5 orang dilaporan tewas. Sedangkan pihak berwenang di India melaporkan korban tewas akibat gempa sebanyak 35 orang dan 1 orang lainnya di Bangladesh. Presiden Joko Widodo mewakili bangsa Indonesia secara khusus menyampaikan ucapan bela sungkawa, serta menagaskan komitmen Indonesia untuk memberi bantuan kepada Nepal. Lewat Kementerian Luar Negeri, Indonesia akan mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk Nepal berupa tenaga medis, tenaga SAR, hingga peralatan darurat lainnya. Sementara terkait dengan keberadaan WNI di Nepal, Kemenlu juga telah berkoordinasi dengan KBRI Dhaka, Konsul Kehormatan RI di Kathmandu. Informasi terakhir, terdapat 18 orang WNI yang menetap di Nepal dan 16 WNI tercatat sedang melakukan kunjungan, sehingga total WNI ada 34 orang. Dari jumlah tersebut, 17 orang telah berhasil dihubungi dan dalam keadaan baik. Bagaimana tanggapan publik, khususnya netizen Indonesia terkait bencana gempa yang meluluhlantakkan ibukota Nepal, Kathmandu ini? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter selama periode 26 – 27 April 2015, di mana terdapat total 38.364 tweet bicara tentang Gempa Nepal. Dari jumlah tersebut, 11.308 tweet berkicau tentang banyaknya korban jiwa akibat gempa. Netizen Indonesia juga menyampaikan bela sungkawa atas bencana yang menimpa rakyat Nepal lewat 1413 tweet. Sementara upaya pemerintah Indonesia untuk membantu Nepal mendapat sorotan netizen lewat 2.817 tweet. Netizen mengapresiasi dan mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo yang berkomitmen memberikan bantuan medis, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan Nepal paska gempa. Terdapat 1.502 tweet yang dicuitkan netizen terkait hal ini. Terkait dengan keberadaan WNI di Nepal, mayoritas netizen menaruh perhatian akan nasib mereka. Sebanyak 8.767 tweet mengkhawatirkan nasib para WNI yang total berjumlah 34 orang tersebut. Netizen menyatakan kelegaannya saat pemerintah mengkonfirmasi kabar akan semua WNI di Nepal selamat meski ada yang belum bisa dihubungi. Sebanyak 4.025 menyatakan hal ini. Meskipun mengakui bahwa hancurnya infrastruktur menyebabkan susahnya kontak dengan para WNI di Nepal, namun netizen terus mendorong pemerintah melakukan upaya maksimal mengevakuasi mereka. Hal ini dinyatakan netizen lewat 2.742 tweet. Semoga warga dan bangsa Nepal diberi ketabahan untuk menghadapi bencana ini. Dan semoga seluruh warga negara Indonesia yang ada di sana bisa segera kembali ke tanah air dengan selamat. Doa seluruh bangsa Indonesia untuk Nepal. *** sumber: http://eveline.co.id/berita-utama/gempa-dahsyat-hantam-nepal-netizen-khawatir-nasib-wni-di-sana/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H