Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Netizen Bersuara Soal Rotasi Fraksi Golkar Hingga Masuknya Keluarga Cendana

16 April 2015   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Konflik Partai Golkar – sumber foto: Tempo.co"][/caption] Kisruh kepengurusan Partai Golkar belum juga usai. Dua kubu mengklaim sebagai kepengurusan sah, hasil Munas Bali dan Munas Jakarta saling berseteru. Kubu Aburizal Bakrie dan Kubu Agung Laksono sama-sama mengklaim diri sebagai kepengurusan yang sah. Kemelut ini semakin memuncak paska keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly yang menetapkan kepengurusan Agung Laksono hasil Munas Jakarta sebagai kepengurusan Golkar yang sah, dengan mendasarkan pada hasil Keputusan Mahkaman Partai Golkar pimpinan Muladi. Namun, kubu Aburizal Bakrie tidak menerima keputusan tersebut dan membawa masalah ini ke PTUN. Hasilnya, PTUN mengeluarkan putusan sela pada 1 April yang menunda SK Menkumham Nomor M.HH-01.AH.11.01 tertanggal 23 Maret 2015 tentang pengesahan kepengurusan kubu Agung Laksono. Sebelum keputusan sela tersebut, konflik kedua kubu sempat kembali meruncing. Terutama ketika terjadi perubatan Ruang Fraksi Golkar di DPR, meski kemudian terjadi proses mediasi oleh pimpinan DPR yang dihadiri kedua kubu dengan kesepakatan ‘status quo’ pimpinan Fraksi Golkar DPR. Namun, paska keputusan sela, kubu Aburizal Bakrie melakukan rotasi terhadap beberapa anggota komisi dari Fraksi Golkar, yang dianggap kubu Agung Laksono sebagai pelanggaran terhadap kesepatan ‘status quo’ sebelumnya. Carut marut kepengurusan Partai Golkar ini mengundang reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya Hutomo Mandala Putra, alias Tommy Soeharto yang belakangan aktif mengomentari hal tersebut. Dikutip dari Kompas.com, menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, mengatakan bahwa adiknya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, ikut merasakan geram karena konflik yang terjadi di internal Golkar. Menurut Titiek, Tommy marah karena Golkar dirusak oleh kelompok tertentu. Tommy sendiri saat ini tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar hasil Munas Bali. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi kisruh Partai Golkar, khususnya terkait dengan rotasi anggota komisi DPR? Berikut Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap pembicaraan media media sosial, khususnya Twitter, selama periode 14 – 16 April 2015. Di mana terdapat total 4.636 tweet bicara tentang pergerseran anggota komisi DPR dari Partai Golkar. Dari jumlah tersebut, 1.761 tweet menyebut rotasi anggota DPR. Sementara, 580 tweet dicuitkan netizen mengenai protes yang dilayangkan kubu Agung Laksono yang menganggap rotasi sebagai pelanggaran kesepakatan ‘status quo’ pimpinan fraksi Golkar di DPR. Yang paling menarik adalah, adanya 2.537 tweet yang menyuarakan masuknya keluarga Cendana ke dalam kisruh Partai Golkar. Secara lebih khusus, netizen mencuitkan 923 tweet yang membicarakan pertemuan pimpinan Golkar kubu Aburizal Bakrie dengan keluarga Cendana. Bagaimana akhir konflik kepengurusan Partai Golkar ini? Kita lihat saja perkembangan selanjutnya. *** sumber: http://eveline.co.id/politik/netizen-bersuara-soal-rotasi-fraksi-golkar-hingga-keluarga-cendana/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun