Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan Perempuan Menghadapi Informasi Tidak Jelas di Era Digital

19 April 2024   06:48 Diperbarui: 19 April 2024   06:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Canva karya penulis 

Di era digital ini, informasi mengalir tanpa batas, perempuan Indonesia tak luput dari berbagai tantangan. Di balik kemudahan akses informasi, terdapat pula bahaya laten informasi tidak jelas yang dapat menyesatkan.

Memperingati Hari Kartini di era digital ini, penting untuk menyoroti peran perempuan dalam menghadapi informasi tidak jelas. Semangat Kartini yang tangguh dan cerdas menjadi inspirasi untuk melawan arus informasi sesat dan membangun dunia digital yang lebih positif.

Perempuan dihadapkan pada berita hoaks. Banjirnya berita bohong di media sosial menjadi ancaman serius. Perempuan perlu melek literasi digital, rajin membaca berita terpercaya, dan tidak mudah terprovokasi oleh judul yang sensasional. Cek dan ricek fakta sebelum menyebarkan informasi, menjadi kunci untuk memerangi hoaks.

Baca juga: Perempuan Pengamen

Dampak dari kurangnya pengetahuan salah satunya adalah kurang peka terhadap paham radikal. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan ada tiga kelompok yang rentan terpapar radikalisme berdasarkan riset BNPT 2023. Ketiga kelompok tersebut adalah wanita, anak-anak, dan remaja usia 11-26 tahun serta yang aktif di internet (detikNews, 2023). 

Menurut Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia) perempuan mudah terpapar radikalisme karena aspek pengasuhan dengan nilai perjuangan"nurturing" kuat dikembangkan dalam diri perempuan. Hal ini menyebabkan pemaparan radikalisme dari kelompok radikal yang mengatasnamakan perjuangan merawat kejayaan Tuhan terhadap perempuan mudah dilakukan.

Sisi lain, keemudahan akses internet membuka peluang penyebaran paham radikalisme. Di sinilah peran perempuan untuk memperkuat akidah dan nasionalisme. Peduli terhadap lingkungan sekitar dan bersikap kritis terhadap informasi yang diterima menjadi benteng pertahanan diri dari radikalisme.

Perempuan juga berhadapan dengan konten negatif. Antara lain ekerasan, intoleransi, pornografi, dan konten negatif lainnya bertebaran di dunia digital. Perempuan perlu memperkaya wawasan dan memilih konten positif untuk diri sendiri dan keluarga. Upaya lain yang perlu dilakukan perempuan adalah menyebarkan konten positif seperti edukasi, inspiratif, dan kreatif. Hal tersebut dapat menjadi kontribusi nyata perempuan untuk membangun dunia digital yang lebih sehat.

Semangat perjuangan Kartini yang mendukung pentingnya pendidikan bagi perempuan dapat diimplementasikan dengan menjadi pengguna internet yang cerdas dan bijak. Antara lain dengan meningkatkan literasi digital. Perempuan selayaknya mengikuti pelatihan, workshop, atau webinar tentang literasi digital untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dalam menyaring informasi.

Upaya lain perempuan dalam menghadapi berita tidak jelas perlu bergabung dengan komunitas online positif: Cari komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama untuk saling berbagi informasi dan semangat positif.

Perempuan jangan hanya jadi konsumen berita dan tayangan sosial media yang belum tentu kebenarannya. Seharusnya perempuan lebih semangat lagi menjadi kreator konten positif. Perempuan bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten yang bermanfaat, inspiratif, dan edukatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun