Dari hobi yang ditekuni, bisa menghasilkan karya banyak dan berkualitas. Hobi bernyanyi akhirnya bisa bikin lagu, hobi main musik akhirnya bisa mengaransemen musik. Hobi berkebun akhirnya punya cara berkebun yang diminati masyarakat. Kita bisa saksikan di sosial media berapa banyak warganet yang menggunggah karyanya dan dijadikan rujukan warganet lainnya sehingga akun mereka mendapatkan monetisasi, unggahannya mendapat bintang dan hadiah, dirinya sendiri menjadi endorser produk dan narasumber kegiatan sesuai bidangnya. Kalau sudah jadi influencer banyak pihak yang bisa memanfaatkan passionnya.
5. Belajar giat agar dapat beasiswa atau orang tua asuh
Cara ini sudah ada sejak dahulu. Pemerintah dan swasta menyediakan beasiswa bagi warga masyarakat yang memiliki kriteria utamanya yang umum adalah pintar dengan bukti nilai dengan aktivitas belajar yang baik. Program orang tua asuh juga umumnya membiayai pendidikan warga masyarakat dengan persyaratan pandai, tidak mampu dan lainnya.
4. TirakatÂ
Tirakat itu menahan diri dari hal-hal yang menyenangkan. Kalau biasanya habis sekolah kongkow di kafe tengah kota, kini dibiasakan uang untuk ngafe ditabung. Kalau biasanya suka gonta-ganti busana agar tampak selalu update, kini dimulai beli baju secukupnya. Uang beli baju ditabung untuk bayar UKT. Beli paketan data jika untuk game online sekadar cari hiburan, juga dikurangi kuotanya, uangnya untuk ditabung demi bayar UKT.
Apa lagi ya? Silakan komentarÂ
O ya, kata George Herbert dalam Jacula Prodentum "Where there's a will, there's a way". Jika ada kemauan pasti ada jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H