Bullying atau intimidasi merupakan perilaku yang merugikan, terutama jika dilakukan oleh seseorang yang seharusnya berperan sebagai pembimbing, seperti seorang guru. Meskipun sangat jarang terjadi, kasus guru melakukan bullying kepada rekan seprofesinya bisa menjadi isu yang menarik untuk diselidiki. Ada beberapa faktor kompleks yang dapat memicu perilaku ini, meskipun setiap situasi mungkin memiliki dinamika yang berbeda. Beberapa faktor yang mungkin memainkan peran dalam situasi semacam ini adalah:
1. Persaingan dan kecemburuan profesional. Dalam lingkungan pendidikan yang kompetitif, guru-guru mungkin merasa perlu untuk bersaing untuk mendapatkan pengakuan atau promosi. Kecemburuan terhadap rekan sejawat yang dianggap lebih sukses atau dihargai bisa memicu perilaku intimidasi.
2. Stres dan tekanan. Beban kerja yang tinggi dan tuntutan yang terus menerus dapat menciptakan tingkat stres yang besar bagi guru. Dalam beberapa kasus, individu yang merasa tertekan mungkin merespon dengan perilaku yang merugikan.
3. Ketidakmampuan mengatasi konflik. Guru juga manusia, dan seperti semua orang, mereka dapat mengalami kesulitan dalam mengatasi konflik interpersonal. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi atau menyelesaikan perbedaan dengan rekan sejawat bisa berujung pada perilaku bullying.
4.Masalah pribadi. Masalah pribadi, seperti masalah keluarga atau kesehatan mental, dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Guru yang menghadapi masalah pribadi mungkin menyalurkan frustrasi mereka dengan cara yang tidak sehat.
5. Kurangnya pengawasan dan akuntabilitas. Lingkungan sekolah yang kurang pengawasan atau mekanisme akuntabilitas yang lemah dapat menciptakan kesempatan bagi perilaku bullying untuk berkembang tanpa hambatan.
6. Pentingnya hierarki dalam pendidikan. Hierarki yang kuat dalam lingkungan pendidikan bisa mendorong perilaku yang merendahkan dari mereka yang merasa memiliki posisi yang lebih tinggi. Guru yang merasa memiliki kekuasaan lebih besar mungkin mengeksploitasi situasi ini untuk melakukan bullying.
Penting untuk diingat bahwa perilaku bullying oleh guru kepada rekan sejawat adalah perilaku yang tidak dapat diterima dan harus ditangani secara serius. Sekolah dan institusi pendidikan harus memiliki kebijakan yang jelas terkait intimidasi dan mekanisme untuk melaporkan serta mengatasi kasus-kasus semacam ini. Selain itu, pendekatan pencegahan yang berfokus pada pembinaan hubungan kerja yang sehat dan penanganan stres bagi guru dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku bullying.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H