Bullying, atau intimidasi, bukanlah masalah yang hanya terjadi di kalangan siswa. Para guru juga dapat mengalami berbagai bentuk bullying di lingkungan sekolah. Ini adalah isu serius yang perlu diperhatikan dan diatasi. Berikut ini beberapa bentuk bullying yang mungkin terjadi di antara sesama guru dan gagasan tentang bagaimana menghadapinya.
1. Bullying verbal. Guru mungkin mengalami penghinaan, cemoohan, atau komentar merendahkan dari sesama guru atau staf lainnya. Ini dapat merusak rasa percaya diri dan kesejahteraan mental. Penting bagi guru untuk tetap tenang dan berbicara dengan pihak berwenang jika terjadi situasi semacam ini.
2. Bullying emosional. Guru juga dapat mengalami perlakuan emosional yang tidak menyenangkan, seperti diabaikan, diisolasi, atau sengaja dikecualikan dari aktivitas sosial di kalangan guru. Membangun jaringan dukungan dengan guru lain dan mencari bantuan dari manajemen sekolah dapat membantu mengatasi bullying semacam ini.
3. Bullying profesional. Guru mungkin diberikan beban kerja yang tidak adil atau diberi tanggung jawab tambahan tanpa dukungan yang memadai. Ini dapat mengarah pada stres dan kelelahan. Atau mungkin juga guru tidak mendapatkan kepercayaan yang proporsional dalam menerima beban kerja guru. Penting bagi guru untuk berkomunikasi dengan pimpinan sekolah mengenai beban kerja yang tidak seimbang.
4. Bullying cyber. Pesan atau komentar merendahkan melalui media sosial atau email juga dapat terjadi di kalangan guru. Selalu berhati-hati dalam berinteraksi secara online dan melaporkan perilaku yang tidak pantas kepada pihak yang berwenang.
5. Bullying berbasis gender atau etnis. Bullying juga dapat terjadi berdasarkan perbedaan gender, etnis, atau latar belakang budaya. Penting untuk menciptakan lingkungan inklusif di sekolah dan berbicara secara terbuka tentang pentingnya menghormati perbedaan.
Untuk mengatasi bullying di kalangan guru, berikut beberapa langkah yang dapat diambil.
1. Komunikasi Terbuka. Para guru perlu berbicara secara terbuka tentang pengalaman bullying yang mereka alami. Ini dapat membantu mengurangi rasa isolasi dan mendorong tindakan kolektif.
2. Pelatihan kepemimpinan. Pihak manajemen sekolah perlu memberikan pelatihan kepada guru dan staf mengenai etika profesional. komunikasi yang efektif, dan cara mengatasi konflik.
3. Kebijakan ant bullying. Sekolah sebaiknya memiliki kebijakan yang jelas dan tegas terkait bullying, termasuk tindakan yang akan diambil jika terjadi bullying di kalangan guru.
4. Dukungan psikologis. Guru yang mengalami bullying perlu memiliki akses ke dukungan psikologis, baik melalui konseling individu maupun kelompok.