Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Songgongan Hajatan Kekinian

15 Juli 2023   05:29 Diperbarui: 15 Juli 2023   05:44 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hajatan pernikahan 

Bulan Zulhijjah (bulan terakhir tahun Hijriah)  adalah salah satu bulan yang diyakini warga masyarakat, khususnya orang Jawa sebagai bulan  yang baik menyelenggarakan hajatan pernikahan, khitan, memasuki rumah baru, membuka usaha dan lain sebagainya. 

Menyelenggarakan hajatan bersamaan dengan warga lainnya menjadi  salah satu sebab tradisi memberi sepaket makanan yang diberikan kepada tamu kalau di sebagian daerah Jawa disebut songgongan mengalami perubahan. Jenis makanan yang diberikan mengalami transformasi jenis makanan.  Awalnya berisi kue basah buatan sendiri, kini isi songgongan bertransformasi menjadi roti (pesan di produsen kue), mie instan, roti biskuit bikinan pabrik, dan minuman kemasan.

Kue basah isi songgongan hajatan itu antara lain kue nagasari, mendut, wingko, lemper, pastel, wajik, jenang, madu mongso, roti kukus, kue lapis, bikang, kue lumpur, rangin, agar-agar, risoles, lumpia, roti sus, dan lain sebagainya. Ada juga emping melinjo, kacang tanah goreng kupasan, krupuk puli, krupuk sadariyah,  krupuk gadung, rengginang, krupuk samiler dan berbagai krupuk khas hajatan besar. Songgongan jenis krupuk tersebut biasanya berlaku di desa di pulau Jawa, namanya epyek.  

Kue- kue basah itu gampang basi. Hanya beberapa saja yang tahan lama hingga 6 hari setelah hajatan misalnya jenang dan madu mongso. Kue basah yang bertahan 3 hari contohnya wingko dan wajik/ketan salak. Krupuk meskipun tidak basi, kalau tidak segera dimakan lebih dari 3 hari bisa tidak renyah  kriuk-kriuk akibat pengemasan standar hajatan bukan standar bisnis. Yang melakukan pengemasan biasanya juga dari berbagai tangan dengan skill yang tidak tahu seperti apa, yang penting ikhlas mengemas dalam bingkai rewang.

Baca juga: Zuhud Muamalah

Bayangkan saja, jika yang punya hajatan sehari lebih dari satu warga, sementara anggota keluarga saat ini tidak sebanyak jaman dahulu. Sudah lama tren 2 anak cukup. Bagaimana nasib kue basah yang gampang basi dan krupuk yang rentan melempem? Mau dimakan semuanya? Selain kenyang, orang jaman sekarang banyak yang sadar menjaga kesehatan. Orang jaman sekarang banyak yang mengurangi makan nasi, makanan rendah gula, lemak dan lain-lain.

Kue basah dimasukkan kulkas? Lalu dihangatkan pakai microwave keesokan harinya? Keburu kedatangan kue basah lagi, karena memang musim hajatan.
Mau dibagikan ke tetangga, kan sama-sama diundang berbagi hajatan. Sama-sama punya kue basah banyak.

Jika kemudian saat ini, transformasi isi songgongan kue basah dan krupuk menjadi mie instan, roti biskuit, roti pabrikan, dan minuman kemasan, maka ini adalah solusi cerdas menghadapi melimpahnya kue basah yang berpotensi basi dan krupuk yang berpotensi melempem. Makanan-makanan pengganti kue basah tersebut  bisa ditunda untuk dimakan hampir 2 pekan.

Selain menghindari makanan basi dan melempem, orang jaman sekarang tidak banyak waktu untuk bekerja berhari-hari menyiapkan hajatan besar sebagaimana jaman dahulu. Mereka sibuk bekerja, jumlah SDM yang rewang terbatas. Solusi paling mudah mengisi songgongan bukan lagi kue basah. Dalam beberapa keluarga, saat ini marak tak lagi kue basah, tapi barang untuk sovenir.

Apalagi era sosial media, orang jaman sekarang sibuk jualan online, ngonten sederhana berpotensi jadi affiliate produk, dapat monetesasi, fyp dan lainnya. Waktu  rewang tidak lagi tersedia dalam waktu yang cukup panjang.

Begitulah kira-kira mengapa isi songgongan bertransformasi dari kue basah menjadi mie instan, roti pabrikan, dan minuman kemasan.

Glosarium bahasa Jawa:
Songgongan: sepaket kue yang diberikan kepada para tamu dalam kegiatan hajatan nikah, khitan, dan hajatan besar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun