Jejaring kalau saya menyebut dalam bahasa saya itu artinya teman "gumbul" yang saleh. Teman baik yang benar-benar baik.
Saya pernah menjadi kontributor tulisan pada 3 buku bersama para penulis hebat lainnya, karena saya "gumbul" dengan mereka, akhirnya bakat nulis saya terasah seketika itu. Tulisan saya juga dimuat dalam media cetak terpercaya di daerah saya juga karena saya berkawan dengan awak media cetak yang memberi masukan terhadap tulisan saya agar dapat published di media cetak. Tulisan saya published di media online juga karena saya "gumbul" dengan team redaksinya sehingga selain tulisan saya tayang online, dampak lainnya saya punya kawan baik yang hobby nulis, baik itu tulisan yang dimuat di media online Indonesia maupun luar negeri ( kapan ya tulisan saya bisa tayang di media online luar negeri seperti kawan saya ini).
Saya juga bersahabat dengan penyiar radio, akhirnya juga menjadi salah satu tamu dari acara radio tempatnya berdinas sebagai narasumbernya.
Saya punya akun sosial media facebook, IG, Twitter, WA karena teman "gumbul" saya memiliki hal itu, ketularan ya? Selain akun sosial media, ada teman 'gumbul" saya yang dikenal blogger, ya saya juga ikut katut bikin blog, baik blog pribadi maupun blog komunitas seperti Gurusiana dan Kompasiana itu.Â
Saya juga "srawung" dengan orang-orang hebat yang menginspirasi di komunitas OLDWA awalnya juga berteman dengan pegiat OLDWA, lalu saya ingin gabung, dan diizinkan oleh pegiat OLDWA.
PKBM Bestari pernah kedatangan perwakilan UN ( United Nation) bidang pemberdayaan perempuan juga ketemu di organisasi masyarakat pada awalnya. Saya dan aktivitas saya juga pernah mejeng di salah satu majalah , berkat sahabat baik saya.Â
Saya juga pernah didorong merintis bisnis start up berbasis kuliner pada tahun ,2018. Inipun bukan asli hasil ide saya, tapi teman baik yang memotovasi saya agar lembaga PKBM Bestari punya terobosan canggih agar proses pendidikan yang sedang dijalankan bisa bersinergi dengan industri 4.0. Tidak saja memberi ide, tapi juga membantu secara nyata dan sangat berarti hingga website Bestari Pangan benar-benar terbentuk. Setelah website bisa dibuka banyak ide, saran, masukan diberikan kepada saya selaku pelaksana idenya. Selain itu pula, saya diberi info- info perihal komunitas dan perbincangan online yang terkait dengan usaha Bestari pangan ini sehingga tadi malam saya terlibat dalam seminar online. Dahsyatnya jaringan itu ya? Dari seminar ini saya memiliki teman hebat sosial media para pelaku bisnis online yang supportif .
Pada masa pandemi COVID-19 mendapatkan jaringan yang membantu karir kita moncer semakin banyak. Sekolah saya diberi kegiatan bertajuk webinar seputar dunia psikologi anak oleh psikolog dan dosen UPI YAI Jakarta di awal pandemi COVID-19. Selain itu kandidat doktor yang studi di Australia ( Ph.D) juga pernah hadir dalam livestreaming Instagram atas undangan Kampus Desa Indonesia, salah satu mitra Kolaborator PKBM Bestari sejak tahun 2019. Kampus Desa Indonesia juga tergolong sebagai mentor ideologis PKBM Bestari karena dari kegiatan bertajuk literasi digital yang diselenggarakan di PKBM Bestari, kini menjadi denyut nadi dalam pembelajaran di PKBM Bestari.
Kerja sama dengan sesama PKBM juga kita kami jalin untuk mendukung materi pelajaran kewirausahaan, contohnya dengan PKBM Malahing Kalimantan Timur.
Dan masih banyak lagi tentunya.Â