Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sindrom "Kamu Nanya?" di Tengah Penilaian Akhir Semester

6 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:22 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program sekolah pada bulan Desember salah satunya adalah Penilaian Akhir Semester (PAS). PAS adalah upaya sekolah di jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk mengetahui daya serap tiap murid dan kemampuan guru dalam penyajian kompetensi sesuai kurikulum yang berlaku.

PAS Ganjil tahun pelajaran 2022- 2023 kali ini terasa lain di ruangan PAS. Ruang PAS yang kini berisi Gen Z dan Gen Alfa situasinya beda dengan PAS-PAS sebelumnya. Gaya dan konten bicara Gen Z an Gen Alfa saat ini tak jauh dari hal-hal baru di sosial medianya. Hal baru yang masih hangat dibahas dan ditirukan adalah sindrom "Kamu Nanya". "Kamu nanya?" ini branding terbaru milik Alif Cepmek yang kemudian disebut warganet sebagai Dilan KW karena kesusksesan memparodikan tokoh Dilan dalam seri film Dilan (2018-2020).

Pagi ini saya bertugas menjadi pengawas PAS di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Jombang. Seperti pada umumnya murid yang sedang mengerjakan soal ujian ketika kemampuannya terbatas sehingga ia menggunakan opsi menjawab soal dengan "ask the friends" alias meminta bantuan jawaban dari teman, teman yang ditanyai saya amati menanggapi begini

"Kamu nanya, No 17 jawaban A atau B?" Tentu saja ruang PAS menjadi gaduh gara-gara sindrom "Kamu nanya?" ini. Kala jeda PAS berlangsung saya bertanya mereka, apakah sekarang sindrom "Kamu nanya?" kalian juga sering memakai dalam percakapan kalian?"

"Iya, Bu. Jadi menjengkelkan tiap tanya tanggapannya didahului dengan "Kamu nanya"...

Terlepas menjengkelkan atau tren baru dunia maya atau jagat TikTok (karena memviralkan lebih dahulu) fenomena ini diapresiasi Pak Ganjar Pranowo Gubenur Jawa Tengah. Kata beliau, hanya bermodal 1 kalimat, "Kamu nanya?" Alif bisa menghasilkan uang. Soft skill yang muncul dari inovasi dan kreativitas ini menyebabkan Alif diundang sebagai narasumber di entertainment-entertainment TV dan podcast. Ia juga menerima tawaran sebagai endorser berbagai produk. 

Beliau (Pak Ganjar Pranowo) mengulas konten video Alif dibuat di tempat tinggalnya di gang sempit yang disebut dengan Gang di Tengah Hujan. Di tengah hujan inilah inspirasinya muncul. Kontennya dibuat tidak berada studio yang megah, dengan peralatan yang canggih. 

Nah, ternyata kemajuan teknologi itu terkadang sederhana dalam mendongkrak penggunanya untuk menjemput keberuntungannya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun