Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pelajaran dari Ibu untuk Anak Laki-Laki ketika Ayah Mereka Meninggal Dunia

8 Agustus 2022   06:36 Diperbarui: 8 Agustus 2022   06:57 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu tidak menyuruh anak-anak mendoakan dan berziarah kubur ayah mereka, ibu mencontohkan dalam perilaku sehari-hari mendoakan ayah mereka usai salat fardu. 

Kepada anaknya yang masih remaja bahkan usia anak-anak, ibu menyiapkan buku/ sumber bacaan tahlil untuk dibaca di makam ayahnya. Minimal anak tahu apa yang seharusnya dibaca saat ziarah kubur. 

Jadi, anak tidak sekadar disuruh, tapi diajarkan dan disiapkan pula apa saja yang dilakukan saat ziarah kubur ayah mereka. Diajarkan pula agar anak-anak melaksanakannya secara istikamah.

3. Mengenalkan dan memberitahu masa berkabung ibu (atau masa idah)

Masa idah dalam tulisan ini hanya membahas masa berkabung bagi istri. Adapun ketentuan masa idah diatur dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 234). Dari ayat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa wajib hukumnya ihdad (berbelasungkawa) bagi wanita yang ditinggal mati oleh suaminya selama ia menjalani masa idahnya, karena ada sebuah hadis di dalam kitab Sahihain yang diriwayatkan melalui berbagai jalur dari Ummu Habibah dan Zainab binti Jahsy Ummul Muminin, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari kemudian melakukan ihdad (belasungkawa)nya atas mayat lebih dari tiga hari; kecuali bila yang meninggal adalah suaminya, maka selama empat bulan sepuluh hari.

(Penjelasan idah ini dicuplik dari ibnukatsironline)

Lalu bagaimana cara ibu menjelaskan kepada anak-anaknya? Ibu bisa menjadikan masa berkabung tersebut adalah model pembelajaran kontekstual. Anak dimintai tolong untuk melaksanakan kegiatan ibu jika kegiatan itu di luar rumah. 

"Adik, umi dibantu membuang sampah ke luar ya. Umi masih berkabung tidak keluar rumah dulu." Atau si kakak laki-laki diberikan tugas tanggung jawab seperti ini

"Kakak, tamu laki-laki yang takziyah (berkunjung ikut berbelasungkawa bertujuan menghibur keluarga yang sedang berdukacita karena kematian salah satu anggota keluarga), kakak yang menemani ya."

Tentu saja anak-anak diberikan dasar hukumnya atau ilmunya mengapa ibunya melakukan atau tidak melakukan suatu hal karena menjalani masa berkabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun