Ibu tidak menyuruh anak-anak mendoakan dan berziarah kubur ayah mereka, ibu mencontohkan dalam perilaku sehari-hari mendoakan ayah mereka usai salat fardu.Â
Kepada anaknya yang masih remaja bahkan usia anak-anak, ibu menyiapkan buku/ sumber bacaan tahlil untuk dibaca di makam ayahnya. Minimal anak tahu apa yang seharusnya dibaca saat ziarah kubur.Â
Jadi, anak tidak sekadar disuruh, tapi diajarkan dan disiapkan pula apa saja yang dilakukan saat ziarah kubur ayah mereka. Diajarkan pula agar anak-anak melaksanakannya secara istikamah.
3. Mengenalkan dan memberitahu masa berkabung ibu (atau masa idah)
Masa idah dalam tulisan ini hanya membahas masa berkabung bagi istri. Adapun ketentuan masa idah diatur dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 234). Dari ayat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa wajib hukumnya ihdad (berbelasungkawa) bagi wanita yang ditinggal mati oleh suaminya selama ia menjalani masa idahnya, karena ada sebuah hadis di dalam kitab Sahihain yang diriwayatkan melalui berbagai jalur dari Ummu Habibah dan Zainab binti Jahsy Ummul Muminin, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari kemudian melakukan ihdad (belasungkawa)nya atas mayat lebih dari tiga hari; kecuali bila yang meninggal adalah suaminya, maka selama empat bulan sepuluh hari.
(Penjelasan idah ini dicuplik dari ibnukatsironline)
Lalu bagaimana cara ibu menjelaskan kepada anak-anaknya? Ibu bisa menjadikan masa berkabung tersebut adalah model pembelajaran kontekstual. Anak dimintai tolong untuk melaksanakan kegiatan ibu jika kegiatan itu di luar rumah.Â
"Adik, umi dibantu membuang sampah ke luar ya. Umi masih berkabung tidak keluar rumah dulu." Atau si kakak laki-laki diberikan tugas tanggung jawab seperti ini
"Kakak, tamu laki-laki yang takziyah (berkunjung ikut berbelasungkawa bertujuan menghibur keluarga yang sedang berdukacita karena kematian salah satu anggota keluarga), kakak yang menemani ya."
Tentu saja anak-anak diberikan dasar hukumnya atau ilmunya mengapa ibunya melakukan atau tidak melakukan suatu hal karena menjalani masa berkabung.