Meskipun ibu sebagai istri dari ayah anak-anak kehilangan separuh nyawanya, ibu semestinya tetap ingat bahwa ada generasi yang harus dididik. Ya, generasi tersebut adalah anak-anak mereka.Â
Sedih itu pasti, kehilangan "garwa" bukanlah peristiwa biasa saja. Bumi seolah tak berputar lagi, kehidupan seolah terhenti bersamaan dengan meninggalnya suami. Mengingat bahwa ada tanggung jawab yang lebih besar karena tugas mendidik sudah tidak lagi bersama suaminya, bisa memulihkan pikiran dan perasaan tidak larut dalam suasana kehilangan yang tak wajar. Mendidik anak-anak adalah agenda hidup yang harus diteruskan meskipun mitra mendidik telah tiada.
Ada beberapa hal yang segera diketahui dan patut dilakukan anak-anak ketika ayah mereka meninggal dunia atas arahan ibunya dan mungkin juga sanak saudara terdekat mereka. Berikut ini yang hal-hal yang dikerjakan atau dilanjutkan anak-anak ketika ayahnya telah tiada.
 Ringkasan pelajaran bisa diamati di Video TikTok .
1. Merawat jenazahnyaÂ
Merawat jenazah ayah dilakukan oleh putra-putranya (anak laki-lakinya). Tidak semua anak diberikan kekuatan mental merawat jenazah ayahnya. Beruntunglah almarhum ayahnya yang jenazahnya dirawat oleh putra-putra mereka.Â
Untuk merawat jenazah ini, tentu saja ada ketentuan yang diatur agama. Jika anak ayah mungkin saja masih belum saatnya menerima pelajaran merawat jenazah, tapi karena keadaan di mana mereka ditinggal ayahnya di usia yang belum dewasa, maka kesiapan anak merawat jenazah ayahnya tetap didampingi orang-orang yang tahu dan paham cara merawat jenazah.Â
Dalam kondisi apapun ibu dan kerabat tetap tidak bisa memaksakan kesiapan anak. Anak memiliki kesiapan merawat jenazah ayahnya adalah karunia Allah SWT yang terbangun sejak awal mendidik mereka.Â
Pola asuh yang memandang orang tua adalah manusia yang wajib disayangi dalam wujud kepatuhan, penghormatan, pengabdian dan perhatian yang tak pernah putus dari dunia hingga alam setelah dunia.
2. Mendoakan dan ziarah kuburnya