Menawan dalam catatan ini adalahpenampilan seseorang pun tak dapat berbohong. Biasanya ikut kusut juga bukan? Tak ada senyum menghiasi wajah, tak ada pandangan mata yang berbinar bahagia.
good looking. Tampilan yang ditangkap oleh Indra pengelihatan. Saat hati sedih, banyak yang dipikirkan, baik tugas kepentingan umum maupun urusan pribadi, auraSaat suasana hati dan pikiran tak bagus, seseorang bisa saja waktunya melaksanakan tugas kepentingan umum atau kegiatan lain yang harus berhadapan dengan publik. Rasanya tak elok menampakkan wajah yang terkesan dilipat-lipat, kusut masai. Namun, apa daya raut muka mewakili suasana hati. Tetap tak mampu menampakkan aura bahagia. Apakah harus menunda berhadapan dengan publik? Ah, rasanya terkesan menjadi pribadi yang rapuh. Lalu bagaimana mengatasinya? Simak berikut ini.
Menurut Tanti Susilarini, M.Si., Psikolog menyiasatinya dengan cara pemilihan busana yang berwarna cerah. Dosen fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I ini menjelaskan selain mengenakan busana warna cerah, model baju juga yang sederhana tidak rumit, atau tidak ribet pemakaiannya.Â
Warna cerah yang dicontohkannya adalah warna kuning campur hijau. Bisa pula warna oranye. Kalau memilih warna baju coklat hendaknya menggunakan aksesoris warna cerah. Begitu saran psikolog yang memiliki jam terbang banyak dalam memberikan konseling dengan terapi papan catur ini.
Bagi penyuka warna merah, agar pemakaian busananya dipadukan dengan aksen warna yang kontras. Warna merah mengandung energi kurang bagus.
Nah, ternyata mudah ya menyiasati wajah sedih menahan hati yang sedang gundah gulana itu? Mulailah memiliki koleksi busana yang berwarna cerah. O ya, sarannya lagi, jangan lupa untuk murah senyum. Senyum lepas tidak ditahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H