Mohon tunggu...
Astatik Bestari
Astatik Bestari Mohon Tunggu... Guru - Astatik ketua PKBM Bestari Jombang Jawa Timur

Pendiri Yayasan Bestari Indonesia. Domisili di Jombang Jawa Timur. Pengelola PKBM Bestari Jombang Jawa Timur. Guru MTs Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur Ketua 2 DPP FTPKN Ketua bidang Peningkatan Mutu PTK DPW FK-PKBM Jatim

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Seorang Hemodialisa

12 Februari 2021   11:46 Diperbarui: 12 Februari 2021   12:13 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga akan genap  usia pandemi Covid-19 setahun di negeri ini, saya masih saja bisa memunguti hikmahnya. Jika di awal pandemi Covid-19 saya ditakdirkan Gusti Allah bisa menulis buku perjalanan saya merawat orang sakit, maka di hampir setahun pandemi Covid-19 berlangsung, saya mendapatkan pelajaran berharga dari penulis buku sekaligus penderita Chronic Kidney Disease Stage V atau Gagal Ginjal Kronis stadium terminal.

Saya memperoleh pengetahuan berharga setelah membaca bukunya yang berjudul Rumpun Ilalang Catatan HD Traveler. Membaca larik demi larik kalimat yang ada di buku tersebut rasa haru dan hanyut dalam ceritanya membuat saya berkali-kali meneteskan air mata, hingga sesenggukan menahan haru. 

Tak cuma haru, hati saya juga dihinggapi rasa kagum kepada penulis buku tersebut. Dalam sakitnya yang tergolong dianggap sebagai vonis kematian, sempat menyelesaikan program pascasarjana hingga mendapatkan gelar M.S.I . Selain itu, beberapa lomba literasi dimenangkannya. Tidak sekadar ikut lomba sebagai peserta saja, bukan? Subhanallah.

Selalu saja, tiap apa yang ditimpakan Allah kepada hamba-hamba-Nya, di situ pula disertakan berbagai solusi dan harapan. Saya simpulkan, begitulah yang tersirat dalam kisah ini. Teman sejawat, saudara, suami, anak, murid, tim medis, dan orang lain menjadi sahabat yang menguatkan hatinya sehingga meringankan beban pikirannya. 

Ketabahan dan ketangguhannya menderita sakit ini nampak pula pada sikap yang masih bisa mandiri. Saya salut dan sempat terbesit rasa khawatir ketika pulang pergi menjalani HD , Hemodialisa ( terapi cuci darah) mengendarai motor sendiri. Tangguh dan tabah. 

 Penulis berkisah sempat dimarahi pengguna jalan lain karena mengendarai motornya sedemikian rupa karena mengamankan salah satu tangannya yang terpasang AV Shunt. Pada sesi membaca kisahnya ini menyadarkan saya sendiri ketika menghadapi pengguna jalan yang lambat melajukan kendaraannya. Saya harus menambah referensi kesabaran saya di jalan raya ketika ada pengguna jalan yang lambat melajukan kendaraannya. Jika biasanya dimaklumi karena mungkin pengendaranya tua, atau baru bisa nyetir, maka kini satu alasan pemakluman agar tetap sabar di jalan raya adalah prasangka kemungkinan si pengendara sedang sakit.

Kamis, 18 Februari 2021 insyaallah saya akan berjumpa dengan penulisnya langsung dalam IG Live komunitas penulis Sahabat Pena Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun