Mohon tunggu...
Astariska
Astariska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Berisi tentang kegiatan PPKO Sanggar Minat, Universitas Negeri Malang di desa Sumberejo.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kembangkan Inovasi Limbah Batik, Desa Sumberejo Gelar Pelatihan Pembuatan Bucket Hat Sebagai Langkah Menuju Pasar Global

31 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 31 Agustus 2024   14:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc : Sesi pelatihan bersama anggota PPKO. Malang, Selasa (20/08/2024). (Duta Arya) 

Malang --- Pada tanggal 20 Agustus 2024, Desa Sumberejo menjadi tuan rumah pelatihan pembuatan bucket hat yang diadakan oleh Tim PPK Ormawa Sanggar Minat Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan kelompok Batik Sujo dalam mengolah kain batik lokal Desa Sumberejo menjadi produk fashion yang memiliki nilai jual tinggi.

Selama pelatihan, kelompok Batik Sujo mempelajari seluruh proses pembuatan bucket hat dengan bahan dasar kain perca, mulai dari pembuatan pola, teknik pemotongan hingga cara menjahit yang presisi. Selain itu, mereka didorong untuk memanfaatkan kain batik khas desa dalam produksi bucket hat di masa depan, sehingga produk ini tidak hanya memiliki nilai tambah tetapi juga mendukung pelestarian budaya lokal.

doc: hasil Bucket Hat oleh Tim Batik Sujo. Malang, Selasa (20/08/2024). (Ica Nada)
doc: hasil Bucket Hat oleh Tim Batik Sujo. Malang, Selasa (20/08/2024). (Ica Nada)

Dengan memadukan warisan budaya dengan tren fashion masa kini, keberadaan pelatihan ini digunakan sebagai sarana kelompok Batik Sujo untuk berinovasi dengan memanfaatkan limbah batik lokal yang telah mereka produksi lalu mengubah limbah batik menjadi bucket hat yang trendy sehingga dapat memperluas pangsa pasar produk batik. Kelsyluna sebagai pemateri pelatihan bucket hat menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah awal yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui produk fashion berbasis batik.

"Harapannya, ibu-ibu pembatik terus memproduksi turunan batik semacam ini untuk peningkatan kualitas produksi batik, terus berinovasi dan mengembangkan UMKM Batik Sujo agar semakin maju dan mampu memperluas pasar produksinya," ujar Ken Sheyra dari Tim PPK Ormawa Sanggar Minat. 

Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam menjadikan Desa Sumberejo sebagai destinasi wisata kreatif berbasis batik. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, kelompok Batik Sujo tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk fashion lokal tetapi juga membantu melestarikan dan mempromosikan Batik Sujo sebagai warisan budaya. Harapannya program ini dapat membawa batik Desa Sumberejo sebagai simbol inovasi dan keunikan, dalam upaya meningkatkan daya saing pasar secara global serta memperkuat kapabilitas desa sebagai pusat kerajinan batik yang berkelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun