Mohon tunggu...
oralpath
oralpath Mohon Tunggu... Dosen - peminat kesehatan terutama patologi mulut

topik kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil: Patologi Mulut dan Maksilofasial FKG UNAIRGelar Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut di Bangkalan

30 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pengabdian Masyarakat

Pada hari Kamis, 18 Juli 2024, telah dilaksanakan acara pengabdian masyarakat yang penting di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Acara ini, yang diorganisir oleh Drg.Sisca Meida Wati, M.Kes., Ph.D., bertujuan untuk melatih dan memberdayakan kader kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil untuk mencegah kondisi pre-
eklamsia dan bayi berat badan lahir rendah. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Bidan Masrufah,SST., Bd, bertepatan dengan acara rutin posyandu.

Acara ini dihadiri oleh tim pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Prof. Dr. A. Retno Pudji Rahayu, drg., M.Kes., selaku Kepala Bagian Patologi Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, bersama dengan Drg. Sisca Meida Wati selaku ketua panitia pengabdian masyarakat, serta dosen dan mahasiswa skripsi dari bagian Patologi Mulut dan Maksilofasial.

Acara ini juga dihadiri oleh Drg. Purwanti, selaku kepala Puskesmas Jaddih, dan diikuti oleh 33 ibu hamil dan 10 kader kesehatan dan petugas puskesmas desa Jaddih. Program dimulai dengan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, yang menyoroti kondisi yang harus diwaspadai, bagaimana kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi hasil kehamilan seperti pre-eklamsia yang dapat menyebabkan risiko stunting pada bayi yang lahir, waktu yang tepat untuk perawatan gigi, serta tips menjaga kesehatan gigi selama kehamilan.

Setelah sesi penyuluhan, peserta diberikan pelatihan pembuatan obat kumur herbal secara mandiri. Mereka diberikan paket DIY (Do It Yourself) yang berisi kayu manis, cengkeh, dan garam, yang dipilih karena kandungan antiinflamasi, antibakteri dan kemampuannya mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Pemilihan bahan-bahan ini juga mempertimbangkan kemudahan mendapatkannya di sekitar lingkungan peserta, sehingga mereka dapat terus membuat obat kumur secara berkelanjutan di rumah.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk semua ibu hamil oleh dosen dan mahasiswa. Hal ini membantu mereka memahami kondisi rongga mulut, mendapatkan saran perawatan yang diperlukan, dan kesempatan untuk konsultasi lebih lanjut. Ibu hamil juga diberikan paket alat kesehatan gigi yang berisi pasta gigi, empat sikat gigi (untuk mendorong penggantian setiap tiga bulan selama kehamilan), dan dental floss, serta diajarkan cara penggunaannya dengan baik dan benar.

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kader kesehatan dan ibu hamil dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut serta hasil kehamilan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun