Mohon tunggu...
Astara SalsaDiffa
Astara SalsaDiffa Mohon Tunggu... Human Resources - Seorang Mahasiswa yang ingin tercapai citacitanya

Mahasiswa UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ BTV-III Kelompok 73-Pemberdayaan Wirausaha Batik Tulis Desa Karangkedawang Terdampak Covid-19

30 Agustus 2021   00:36 Diperbarui: 30 Agustus 2021   00:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini Universitas Jember tengah mengadakan kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata dengan sistem Back to Village yang ketiga (KKN BTV-III) yang dimulai sejak tanggal 12 Agustus 2021 dan akan berlangsung selama 1 bulan hingga tanggal 7 September, dimana sistem penerjunan mahasiswa secara online dan bertempatan di kota/kabupaten masing-masing. 

Pandemi Covid-19 memang belum selesai, oleh karena itu kegiatan KKN dilakukan secara online dan mandiri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan apabila perlu adanya kontak secara langsung dengan warga desa ataupun pihak perangkat desa. 

Sistem pengerjaan KKN BTV-III kali ini mahasiswa diberi sebanyak 5 (lima) pilihan topik untuk diangkat menjadi program kerja, dan salah satu topik yang menjadi pilihan yaitu topik “Pemberdayaan Kewirausahaan Masyarakat Terdampak Pandemi”.

Desa Karangkedawang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Desa ini meliputi 3 dusun dengan banyaknya penduduk sebanyak kurang lebih 3000 jiwa, dan mayoritas warganya bekerja sebagai petani dan pengrajin. 

Pengrajin yang dimaksud pada Desa Karangkedawang yaitu mayoritas pengrajin sepatu dan helm, dan ada juga pengrajin batik tulis. 

Kehadiran pandemi virus Covid-19 tentunya mempengaruhi produktivitas dan pendapatan dari para pengrajin yang ada di desa ini termasuk pengrajin batik tulis milik Bu Ana. 

Sebelumnya produktivitas dan penghasilan yang didapat melalui event-event besar di Mojokerto seperti Batikku Batikmu, atau acara besar lain yang sebelumnya dilakukan secara offline yang mana tentunya melibatkan para pengrajin batik tulis di Mojokerto, hal tersebut tentunya berpengaruh besar. 

Maka dari itu, perlu adanya pemberdayaan dan penggalian potensi baru dari UMKM Batik Tulis milik Bu Ana agar bisa tetap bertahan selama masa pandemi ini.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun