Mohon tunggu...
Astara SalsaDiffa
Astara SalsaDiffa Mohon Tunggu... Human Resources - Seorang Mahasiswa yang ingin tercapai citacitanya

Mahasiswa UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengembangan Ekonomi, Pendekatan Cluster Industri dan Analisis Shift Share

10 November 2019   22:33 Diperbarui: 10 November 2019   22:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setiap negara pasti akan terus mengembangkan kualitas perekonomian wilayahnya. Terutama bagi negara berkembang, dimana PDRB menjadi acuan kesejahteraan perekonomian suatu daerah. Dalam pengembangan ekonomi, dikenal istilah atau analisis shift share. Analisa shif share merupakan analisis yang dikembangkan oleh Daniel B Creamer (1943) yang merupakan suatu analisis dengan metode yang sederhana dan sering dilakukan oleh para penganalisa dan pembuat keputusan/stake holder baik lokal maupun regional di berbagai wilayah untuk menetapkan target industri/sektor serta menganalisis dampaknya pada perekonomian dimana analisa ini bekerja untuk mengidentifikasi keunggulan suatu daerah. Analisis shift share dipakai guna menganalisis perubahan pertumbuhan/perkembangan ekonomi dimana merupakan suatu variabel regional industri/sektor dalam suatu daerah.

Dalam Analisis shift share, terdapat beberapa variabel yang biasa digunakan untuk mengetahui pertumbuhan naik turunnya perekonomian suatu daerah, antara lain tenaga kerja,pendapatan, jumlah penduduk, nilai tambah, PDRB, serta variabel lain dalam kurun waktu tertenntu. Selain variabel, terdapat pula beberapa komponen pada shift share yaitu pertumbuhan nasional (national growth), regional share, serta bauran industri.

Seperti halnya analisis-analisis lain, analisis shift share juga memiliki keunggulan dan kekurangan. Pada Modul Isian Daerah untuk SIMRENAS pada Stevens B.H dan Moore dijelaskan beberapa kelebihan analisis Shift Share yaitu sebagai berikut :

  • Dapat memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi suatu wilayah dengan teknik sederhana
  • Berpotensi memudahkan pemula dalam mempelajari struktur perekonomian
  • Cukup akurat dalam menggambarkan pertumbuhan ekonomi serta perubahan struktur ekonomi

Sementara kelemahan analisa shift share yaitu :

  • Hanya dapat digunakan untuk anaisis ex-post saja
  • Tdak dapat dipakai untuk melhat keterkaitan antar sektor
  • Membutuhkan analisis lebih lanjut

Pada perkembangan ekonomi juga tak lepas dari sektor industri. Dimana industri sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. 

Sementara klaster adalah sekumpulan perusahaan dan lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena kebersamaan dan komplementaritas (Porter, 1990). Dalam perencanaan pengembangan perekonomian suatu daerah, perlu diketahui potensi daerah tersebut dalam membentuk klaster industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi ruang itu sendiri. Ciri-ciri dari klaster industri ada tiga menurut Lyon dan Atherton (2008) yaitu kebersamaan, konsentrasi, serta konektivitas. Kebersamaan yang berarti bisnis-bisnis beroperasi dalam bidang yang serupa atau terkait satu sama lain dengan fokus pasar yang satu atau sama saja dengan rentang aktivitas bersama. Sedangkan konsentrasi yaitu hanya terdapat sekelompok bisnis yang saling melakukan interaksi. Konektivitas yaitu terdapat  organisasi yang saling terkait dengan banyak jenis hubungan yang berbeda.

Seperti sebuah perkembangan, klaster industri juga memeiliki siklus perkembangan antara lain yang pertama yaitu klaster embrio dimana industri tersebut dalam masa awal perkembangan, kemudian klaster tumbuh dimana klaster industri mulai mempunyai ruang untuk perkembangan lebih lanjut, kemudian disusul klaster dewasa dimana klaster pada tahap ini stabil dan mulai menuju puncak, kemudan yang terakhir yaitu klaster menurun, dimana klaster tersebut telah mencapai puncak kejayaan dan mulai mengalami penurunan dan dalam fase ini, industri bisa saja kembali pada tahap awal.

Manfaat dari klaster industri sebagai pion dari perkembangan ekonomi pada suatu daerah yaitu antara lain meningkatkan keahlian pelaku industri melalui proses pembelajaran bersama antar perusahaan potensial, dalam klaster perusahaan-perusahaan yang terdapat didalamnya sama-sama terpenuhi akan keahlian komplemen yang tidak didapatkan apabila hanya bertindak sendiri, serta hubungan sosial yang semakin erat yang berpengaruh pada ide dan bisnis baru, serta beberapa manfaat lain. Selain itu, klaster industri yang juga terkait dengan aglomerasi menjadi indikasi bahwa dengan mengelompokkan beberapa industri atau perusahaan sesuai fungsi ruang dan dokumen tata ruang akan terbentuk perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun