Mohon tunggu...
asta nina
asta nina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literation Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

1 Juli 2024   09:17 Diperbarui: 1 Juli 2024   09:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Attention Defiit Hyperactivity Disorder adalah gangguan perkembangan saraf yang biasanya terjadi pada anak-anak. ADHD dapat ditandai dengan beberapa gejala utama, diantaranya :

1. Inattention (Kurang Perhatian) 

Kurangnya perhatian atau fokus pada sesuatu, seperti tugas dan aktivitas. Biasanya penderita ADHD akan sering membuat kesalahan saat ceroboh saat melakukan tugas. Selain itu penderita ADHD juga mudah terganggu atau terdistract oleh hal-hal sepele lainnya.

2. Hyperactivity (Hiperaktivitas)

Penderita ADHD cenderung akan lebih banyak bergerak daripada kebanyakan orang. Dalam kasus anak-anak, seringkali tidak bisa duduk diam, sering merasa gelisah, dan kesulitan melakukan kegiatan dengan tenang.

3. Impulsivity (Impulsivitas)

Impulsivitas erat kaitannya dengan kesulitan menunggu giliran, sering memotong pembicaraan atau mengganggu orang lain. Selain itu, penderita ADHD akan cenderung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.

Gejala-gejala ini dapat bervariasi tiap individu, tergantung tingkat keparahan yang diderita. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi kinerja akademis, sosial, dan aktivitas seseorang.

Sebelum mengetahui cara penanganan yang baik untuk penderita ADHD, ada baiknya apabila kita mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab ADHD. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa keyakinan dimana ADHD dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan dan perkembangan otak. Berikut beberapa faktor yang dianggap berkontribusi terhadap perkembangan ADHD :

  • Faktor Genetik

Faktor genetik penderita ADHD diyakini sangat berpengaruh, karena ADHD cenderung menurun dalam keluarga. Anak-anak dengan orangtua atau saudara yang menderita ADHD akan lebih berpeluang mengembangkan kondisi ini. Selain itu, faktor genetik menunjukkan bahwa beberapa gen mungkin saja terlibat dalam perkembangan ADHD.

  • Perkembangan Otak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun