Mohon tunggu...
assyuqia balqis
assyuqia balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

just another dreamer

Selanjutnya

Tutup

Seni

Rumah Lontiok sebagai Salah Satu Seni Arsitektur Kampar

28 November 2022   13:35 Diperbarui: 28 November 2022   13:41 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jenis kayu yang dipergunakan sebagai bangunan rumah lontiok ialah kayu-kayu keras yang bisa bertahan lama. Antara lain kayu kulim, terembesi, resak atau kayu punak. Lantai umumnya terbuat dari kayu medang atau punak, tiang terbuat dari kulim atau punak, ventilasi serta dinding terbuat berasal kayu-kayu homogen. Di masa dahulu, bagian atap didesain memakai ijuk, rumbia atau daun nipah. Namun saat ini, masyarakat melayu di Pulau belimbing sudah banyak yang beralih menggunakan semen dan atap seng dalam membangun rumah mereka. Rumah lontiok pun menjadi langka dan hanya tersisa beberapa saja yang masih bagus disana. Hal ini disebabkan umur kayu pada rumah lontiok yang sudah rapuh dan lapuk karena dimakan waktu.

Dan hal ini tidak boleh dibiarkan dan rumah lontiok harus dilestarikan terutama terhadap para generasi muda agar seni bina melayu yang satu ini tidak punah. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan revitalisasi terhadap rumah yang hampir rusak atau roboh, serta melakukan restorasi. Selain itu, dapat dilakukan juga publikasi mengenai Rumah Lontiok kepada artikel-artikel, dsb. Diharapkan rumah lontiok dapat tetap terjaga serta keunikannya dapat diketahui dan dilestarikan kepada para generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun