Mohon tunggu...
Sylvia Anggun Salsabila
Sylvia Anggun Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

"Yang Hilang" dari Ramadhan Ketika Menjadi Mahasiswa: Kebersamaan dalam Keluarga saat Berbuka dan Sahur

21 April 2024   22:00 Diperbarui: 21 April 2024   22:51 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia karena di bulan ini pertama kali kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an diturunkan. Bulan Ramadhan disebut juga sebagai malam seribu bulan karena saat seorang muslim melakukan sebuah kebaikan di bulan Ramadhan, maka akan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Bulan Ramadhan senantiasa melahirkan banyak kebahagiaan dan keberkahan bagi Umat Islam. Salah satu kebahagiaan itu adalah berkumpul bersama keluarga.

Sebagai mahasiswa, bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk menguatkan ikatan kekeluargaan dan berkumpul bersama keluarga. Namun realitanya rutinitas sebagai mahasiswa tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Mahasiswa harus tetap masuk pada kelas perkuliahan selama bulan Ramadhan. Terlebih mahasiswa kerap kali juga disibukkan dengan tugas dan berbagai kegiatan organisasi.  Hal tersebut tentunya menghambat momen kebersamaan untuk berkumpul bersama keluarga karena sebagian besar mahasiswa merupakan anak rantau yang memutuskan untuk kuliah di luar kota.

Bagi mahasiswa akan sangat bahagia apabila dapat berbuka dan sahur bersama keluarga di rumah. Sahur bersama orang tua, adik, kakak, dan saudara di rumah dapat menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan dalam menjalankan ibadah puasa. Momen makan bersama saat berbuka dan sahur juga menjadi waktu yang tepat untuk saling bertukar cerita agar rasa kebersamaan dalam keluarga semakin meningkat.  Namun sayang sekali sebagai mahasiswa momen tersebut justru terlewatkan.

Namun dengan tekad kerinduan pada keluarga dan usaha yang kuat, mahasiswa dapat menciptakan kembali momen-momen berharga tersebut. Mahasiswa tentunya memiliki berbagai cara untuk mengatasi kerinduan akan kebersamaan, salah satunya yaitu melalui fitur video call. Hal itu menjadikan mahasiswa tetap terhubung dengan keluarga. Meskipun tidak dapat berkumpul bersama secara fisik, kehadiran virtual mampu memberikan sedikit kenyamanan dan kehangatan akan kerinduan berkumpul bersama keluarga.

Dibalik semua kerinduan dan rasa kehilangan tersebut, ada juga kekuatan dan keberanian yang tumbuh dalam diri mahasiswa. Mahasiswa belajar untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Mereka belajar untuk menghargai setiap momen yang mereka miliki saat bersama keluarga dan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk tetap menjaga ikatan emosional dan spiritual dengan keluarga. Dalam menghadapi kehilangan tersebut, mahasiswa juga dapat menemukan pengganti dalam bentuk kebersamaan dengan teman-teman mahasiswa di kampus. Melalui kegiatan berbuka dan sahur bersama, mereka dapat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kasih di tengah kesibukan perkuliahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun