Mohon tunggu...
assyifa riezkianti
assyifa riezkianti Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tegar Melawan Takdir: Kisah Perjuangan Ibu Dede

14 Januari 2025   22:52 Diperbarui: 14 Januari 2025   22:52 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seorang ibu rumah tangga 

Ibu Dede adalah seorang perempuan tangguh berusia 32 tahun yang berasal dari Limbangan, Garut. Hidupnya penuh dengan lika-liku yang menguji kesabaran dan ketegarannya. Namun, ia tetap berdiri kokoh menghadapi setiap cobaan, berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang ia cintai.  Sejak kecil, Dede tumbuh dalam lingkungan sederhana yang mengajarkannya nilai kerja keras, kejujuran, dan semangat gotong royong. Didikan itu membuatnya menjadi sosok mandiri yang tak mudah menyerah. Ketika dewasa, ia menikah dengan pria yang dicintainya, Dodi. Bersama Dodi, ia membangun rumah tangga kecil yang penuh harapan dan kebahagiaan. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.  

Kehidupan memberikan ujian berat ketika anak semata wayangnya meninggal dunia. Kehilangan tersebut menghancurkan hatinya. Dede merasa dunianya runtuh, tetapi ia tetap berusaha tegar demi menjaga keharmonisan rumah tangganya. Namun, cobaan tak berhenti sampai di situ. Tidak lama setelah kehilangan anaknya, suaminya, Dodi, juga meninggal dunia. Dua kehilangan beruntun itu menjadi pukulan berat baginya, tetapi ia memilih untuk bangkit dan melanjutkan hidup.  

Kini, Dede menjadi tulang punggung keluarga. Ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengambil dua pekerjaan sekaligus. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di dua tempat: rumah seorang keluarga muda dan rumah nenek mereka. Di kedua tempat tersebut, Dede mengurus pekerjaan rumah seperti membersihkan, mencuci, dan memastikan rumah selalu dalam kondisi rapi.  

Meskipun memiliki tanggung jawab besar di dua rumah, Dede selalu menjalankan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Ia dikenal sebagai pekerja yang jujur, disiplin, dan penuh dedikasi. Setiap tugas yang ia emban selalu ia selesaikan dengan teliti dan ikhlas. Hal ini membuatnya sangat dihormati dan dipercaya oleh keluarga tempat ia bekerja.  

Selain bekerja, Dede juga mengasuh seorang anak kecil yang kini menjadi sumber kebahagiaannya. Meskipun bukan anak kandungnya, ia merawat anak tersebut dengan cinta dan perhatian layaknya seorang ibu. Baginya, anak itu adalah alasan untuk terus berjuang, sekaligus menjadi pengingat bahwa hidupnya masih memiliki tujuan.  

Di tengah kesibukan bekerja, Dede tidak melupakan impiannya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak yang ia asuh. Ia ingin memastikan anak tersebut mendapatkan pendidikan yang layak, sesuatu yang mungkin sulit ia raih di masa kecilnya. Baginya, pendidikan adalah bekal terpenting untuk meraih masa depan yang lebih baik.  

Meskipun hidupnya penuh dengan perjuangan, Dede sering mengenang momen indah bersama suami dan anak kandungnya. Kenangan tersebut, meskipun menyakitkan, menjadi sumber kekuatan bagi dirinya. Ia percaya bahwa kehilangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus diterima dengan lapang dada.  

Dede adalah simbol ketegaran, keikhlasan, dan kerja keras. Ia berhasil mengubah rasa sakit menjadi kekuatan untuk terus melangkah maju. Kisahnya adalah inspirasi bagi banyak orang untuk tetap tegar menghadapi cobaan dan tidak menyerah pada keadaan.  

Melalui perjuangannya, Ibu Dede membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang apa yang dimiliki, tetapi juga tentang apa yang dapat diberikan kepada orang lain. Baginya, hidup adalah tentang terus berbuat baik dan memberikan makna bagi orang-orang di sekitarnya.

Dengan bekerja keras di dua rumah sekaligus dan merawat seorang anak, Dede telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kekuatan luar biasa untuk menghadapi segala rintangan. Ia adalah bukti bahwa cinta, ketulusan, dan kerja keras mampu mengubah kehidupan menjadi lebih berarti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun