Kaoru Ishikawa adalah seorang ilmuwan Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Beliau lahir di Tokyo, Jepang pada tanggal 17 April 1915 dan telah wafat pada tahun 1689. Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh inovasi manajemen mutu di Jepang. Ia mengembangkan konsep gugus mutu dan diagram Ishikawa. Ishikawa memulai karir akademiknya sebagai profesor di Universitas Tokyo pada tahun 1947, dan pada tahun 1978, dia menjabat sebagai presiden Institut Teknologi Musashi.
Setelah lulus dari sekolahnya, Kaoru Ishikawa bekerja di Angkatan Laut dari tahun 1939 hingga 1941, sebelum kemudian bergabung dengan Nissan Liquid Fuel Company. Kaoru Ishikawa menciptakan konsep diagram tulang ikan pertama pada musim panas 1945, membuat kemajuan baru. Model pemecahan masalah ini membantu menemukan sumber masalah utama.
Saat itu, Kaoru Ishikawa ingin kembali ke bidang sains dan mulai bekerja sebagai profesor di Universitas Tokyo pada tahun 1947. Kemudian, Kaoru Ishikawa bergabung dengan JUSE, sebuah kelompok penelitian yang berfokus pada pengendalian kualitas pada tahun 1949.
Setelah Ekonomi dan industri Jepang berubah pada Perang Dunia Kedua, Kaoru Ishikawa bersama William Edwards Deming dan Joseph M. Juran mengembangkan berbagai konsep manajemen yang relevan dengan masalah pasar Jepang.
Kontribusi Ishikawa terhadap kemajuan manajemen mutu dan inisiatif kualitas di Jepang sangat dikenal, terutama melalui konsep "lingkaran kualitas". Pada tahun 1960 Kaoru Ishikawa memperkenalkannya kepada sekelompok sukarelawan yang bertemu untuk berdiskusi dan meningkatkan kinerja organisasi. Konsep ini merupakan awal dari percobaan untuk mengetahui apa pengaruh 'tangan terdepan' terhadap kualitas.
Pengembangan diagram Cause and Effect (sebab dan akibat), juga dikenal sebagai Fishbone Diagram (diagram tulang ikan), adalah salah satu kontribusinya yang terkenal. Diagram ini sering digunakan dalam analisis proses industri.
Diagram Tulang Ikan, juga dikenal sebagai "Fishbone Diagram", adalah konsep terkenal yang dikembangkan oleh Ishikawa. Digunakan untuk menganalisis dan menemukan sumber masalah atau ketidaksesuaian dalam proses atau produk. Organisasi dapat menggunakan diagram ini untuk menemukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah dan kemudian mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaikinya.;
Ishikawa juga berkontribusi pada penyebaran konsep Continuous Improvement (Peningkatan Berkelanjutan) dalam manajemen. Konsep ini menekankan betapa pentingnya meningkatkan kualitas dan efisiensi organisasi secara berkelanjutan dengan partisipasi setiap anggota tim.
Ishikawa juga menekankan betapa pentingnya pendekatan tim dalam manajemen mutu. Menurutnya, untuk mencapai kualitas yang tinggi, semua anggota tim harus terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dan perbaikan.
Fishbone diagram ditemukan oleh Profesor Kaoru Ishikawa, seorang ilmuwan Jepang yang merupakan lulusan teknik kimia Universitas Tokyo pada tahun 1943. Oleh karena itu, diagram tulang ikan ini juga kerap disebut dengan nama penemunya, yaitu diagram Ishikawa. Analisis berbagai masalah dapat dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Selain itu, ada banyak lagi manfaat dan fungsi yang ditawarkan oleh metode ini. Diagram tulang ikan tersebut mampu menguraikan berbagai penyebab dari permasalahan yang terjadi dari faktor-faktor yang menentukannya, yaitu manusia, metode, dan mesin.
Fungsi-fungsi dari teori tulang ikan (fishbone) yang ditemukan Ishikawa adalah: Dapat membantu dengan gambaran singkat atas permasalahan yang ada, dapat menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah dengan menggunakan teknik brainstorming untuk menentukan penyebab mana yang dominan, dapat memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah, dapat juga membantu untuk mendapatkan solusi serta mampu membantu kelompok dalam melakukan diskusi