Masalah kesehatan gigi dan mulut sering kali kita abaikan, padahal dampaknya dapat sangat signifikan terhadap kualitas hidup kita. Salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia adalah gusi berdarah. Gusi berdarah merupakan tanda awal dari penyakit periodontal. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi masalah gusi berdarah di Indonesia mencapai 13,9%. Tingginya angka ini menunjukkan bahwa banyak dari kita yang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan gusi. Yuk, ketahui apa saja penyebab gusi berdarah dan juga bagaimana cara mengatasinya!
Penyebab Gusi Berdarah
Gusi berdarah biasanya disebabkan oleh peradangan pada gusi yang dikenal sebagai gingivitis. Gingivitis terjadi akibat penumpukan plak bakteri pada gigi yang tidak dibersihkan dengan baik. Meskipun banyak orang mengaku menyikat gigi, kenyataannya hanya sekitar 2,8% penduduk yang menyikat gigi dengan cara yang benar dan teratur. Kebiasaan menyikat gigi yang buruk ini berkontribusi pada masalah kesehatan mulut yang lebih serius. Selain gingivitis, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan gusi berdarah, yaitu :
Kekurangan Vitamin C dan K
Diet yang rendah akan vitamin C dan nutrisi penting lainnya dapat secara signifikan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat gusi menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan. Vitamin C, misalnya, berperan penting dalam pembentukan kolagen yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jaringan gusi. Ketika asupan vitamin ini tidak mencukupi, jaringan gusi dapat menjadi lemah dan mudah berdarah. Selain itu, kekurangan nutrisi lainnya, seperti vitamin K dan mineral seperti kalsium dan magnesium, juga dapat berkontribusi pada kesehatan gusi yang buruk. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pola makan kita seimbang dan kaya akan berbagai nutrisi untuk mendukung kesehatan mulut secara keseluruhan.
MerokokÂ
Nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung dalam rokok dapat mengganggu aliran darah ke gusi, ini dapat memperlambat proses penyembuhan dan membuat gusi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, merokok juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri yang menyebabkan infeksi gusi, sehingga memperburuk kondisi kesehatan mulut. Para perokok sering kali mengalami penumpukan plak yang lebih cepat dan lebih banyak, serta mengalami bau mulut yang tidak sedap.
Diabetes
Penyakit seperti diabetes dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan meningkatkan risiko peradangan. Kadar gula darah yang tinggi melemahkan sistem imun untuk melawan bakteri dalam mulut. Alhasil, bakteri dalam plak gigi lebih mudah menyebabkan peradangan dan infeksi gusi.
Menyikat Gigi Terlalu Keras
Banyak yang berpikir bahwa menyikat gigi dengan keras dapat menghilangkan plak pada gigi secara efektif. Padahal, hal tersebut bisa melukai gusi kita karena gusi kita merupakan jaringan yang lunak dan tipis.