Mohon tunggu...
Assyifa AmandaViramadani
Assyifa AmandaViramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Vs Realitanya di Lapangan

7 Maret 2023   22:24 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:45 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, semua orang pasti pernah melakukan suatu kegiatan perekonomian.  Salah satu contoh dari kegiatan perekonomian tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan jual-beli. 

Kegiatan jual-beli melibatkan adanya suatu permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran ini nantinya akan menjadi faktor pendorong terjadinya proses tawar menawar yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sehingga dapat menciptakan terbentuknya harga pasar atau keseimbangan pasar. Sebelum membahas keseimbangan pasar, kita perlu memahami bagaimana konsep permintaan dan penawaran itu.

Permintaan merupakan suatu konsep yang membahas tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan barang dengan harga barang di pasar. Ciri hubungan tersebut nantinya dapat menghasilkan suatu grafik kurva permintaan. Besarnya jumlah permintaan biasanya ditentukan oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor-faktor penting penentu jumlah permintaan di pasar:

  • Harga barang itu sendiri yang beredar di pasaran
  • Harga barang lain yang memiliki hubungan erat dengan barang tersebut
  • Jumlah pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
  • Model pendistribusian pendapatan di tengah masyarakat
  • Selera masyarakat
  • Jumlah penduduk di suatu daerah
  • Prediksi tentang keadaan barang tersebut di masa yang akan datang

Namun meski terdapat faktor-faktor tersebut, pada dasarnya jumlah permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh tingkat harganya. Hal ini dijelaskan dalam hukum permintaan yang memiliki hipotesis bahwa semakin rendah harga suatu barang di pasaran, maka semakin besar pula jumlah permintaan terhadap barang tersebut. 

Sebaliknya, jika harga suatu barang di pasar semakin tinggi, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan semakin sedikit. Hal tersebut disebabkan karena konsumen akan mencari barang berkualitas tinggi dengan harga termurah. Jika suatu barang mengalami kenaikan harga, konsumen akan mencari barang pengganti yang memiliki harga lebih murah. Selain itu, kenaikan harga barang juga berdampak pada berkurangnya pendapatan riil konsumen.

Sedangkan penawaran merupakan suatu konsep yang membahas mengenai hubungan antara tingkat harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual. Tingkat penawaran ditentukan oleh beberapa faktor, sebagai berikut:

  • Harga barang itu sendiri
  • Harga barang-barang lain yang sejenis
  • Besarnya biaya produksi
  • Tujuan operasi perusahaan pembuat barang
  • Tingkat teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang

Menurut hukum penawaran, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sering pula kesempatan barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual ke konsumennya. Sebaliknya, jika harga suatu barang semakin rendah maka semakin sedikit pula jumlah barang tersebut akan ditawarkan.

Lalu, sebenarnya bagaimanakah keseimbangan pasar itu dapat terjadi? Keseimbangan pasar dapat terjadi apabila jumlah penawaran sebanding dengan jumlah permintaan yang ada. Dengan kata lain, keseimbangan pasar timbul karena adanya kondisi di mana kuantitas barang sama dengan harga barang tersebut. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu keseimbangan pasar. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:

  • Ketersediaan jumlah barang sesuai dengan jumlah permintaan
  • Penjual harus menyediakan barang sesuai dengan jumlah permintaan barang dari konsumennya. Apabila ketersediaan jumlah barang terlalu banyak dan melebihi jumlah permintaan, dapat dipastikan bahwa nantinya keseimbangan pasar tidak akan terjadi. Selain itu, jumlah barang yang melebihi jumlah permintaannya dapat mempengaruhi besaran harga barang tersebut di pasaran.
  • Kesesuaian antara persediaan barang dengan penawaran konsumen
  • Penjual dan konsumen akan melakukan kesepakatan untuk menetapkan harga dengan melakukan penawaran. Jika kesepakatan harga telah disetujui oleh kedua belah pihak, maka harga yang telah disetujui tersebut merupakan harga keseimbangan.
  • Adanya keseimbangan antara permintaan barang dengan tingkat ketersediaan barang
  • Penjual wajib memastikan jumlah ketersediaan barang dalam periode tertentu agar selalu sesuai dengan permintaan pasar. Jika perlu menambahkan jumlah barang, sebaiknya jumlah yang ditambahkan tidak terlalu berlebihan agar dapat menjaga keseimbangan jumlah barang.
  • Keseimbangan antara jumlah penawaran produsen dan permintaan konsumen
  • Keefektifan suatu penawaran dapat dilihat dari kemampuan produsen dalam menjual barangnya sesuai dengan  jumlah yang tersedia. Sementara itu, konsumen akan membuat permintaan barang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Titik keseimbangan pasar atau ekuilibrium pasar dapat terjadi ketika kurva permintaan dan kurva penawaran saling berpotongan. Titik perpotongan tersebut tercapai ketika jumlah permintaan sama dengan penawaran. 

Namun dalam realitanya di lapangan, titik ekuilibrium ini tidak pernah terjadi. Artinya, jumlah permintaan tidak pernah sama dengan jumlah penawaran. Hal ini dikarenakan adanya rasional yang terbatas. Jika ekuilibrium pasar terjadi di realita, maka akan ada banyak pasar yang tutup permanen karena keseimbangan pasar telah tercapai.

Akibat titik ekuilibrium tidak tercapai, maka muncullah suatu kuasi ekuilibrium. Kuasi ekuilibrium merupakan titik perpindahan atau pergeseran titik keseimbangan pasar. Perpindahan tersebut terjadi sebab adanya rasionalitas yang terbatas sehingga mengakibatkan ekuilibrium jangka panjang bergeser menjadi ekuilibrium jangka pendek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun