Mentari tak sedang senyum padaku,.
DawaiSenja Mulai membentangkan Sayap..
Pohon tertatih,daun nya Berguguran menghimpung di taman
Angin berhembus ,. Menerpa lentera,.Membisikkan Senyap,..
BeralaskanDebu yang tersibak di Jalan,.
DirikuDitengah keramaian Yang membahana
Canda terurai,. Memekik tak beraturan
Mengapa Jiwa ku Kosong,.
Mereka berceloteh, saling membagi Kisah
Semua itu Bak terbang , melayang ,.Tak bersisa di kepala ku,.
Aku tak sedang Bergurau pada Mereka,.
Hanya sekedar menjadi pendengar yang Bijak,..
Sesekali melemparkan Senyum ,. Meski Jiwa ku Tak Merekah ..
Ada kalut yang menghias Fikirku,.
Tidak Untuk Siapapun,.
Hanya Untuk Jiwaku ,.
Takkala Pestamulai beradu
Akankah Kita Tahu ,.Kapan Jiwa Kita ini Lepas dari Tubuhnya
Mungkinkah Berakhir di malam ini?
Saat engkau sedang Melebur Canda Dalam Ketakaburan Yang luar biasa,..
Tak apalah,. Untuk sekedar melepas Jenuh ,.yang meronrong jiwa ,.
Tapi Tidak Untuk berlebihan,..
Ingat sesuatu yang berlebihan akan membawa Mudarat...
Hanya ini yang bisa kutoreh ,.dengan Kanvas ku yang mulai menua,..
By: Andi.Syifa.SKM , in Perumnas Tumalia C.37 Maros , Sulawesi Selatan.
Date 12/11/2012 ,Pukul : 7.00 PM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H