Menurut saya, iklan tersebut hanya menambah hasrat mereka untuk semakin ingin merokok. Seakan-akan pesan yang berada di dalam iklan itu menjadikan citra diri bahwa bagi yang merokok itu keren, berani, hebat, dan lain sebagainya.Â
Misalnya seperti "Cowok punya selera", "Go Ahead" jika kita lihat dari kalimatnya saja sudah mengajak masyarakat untuk merokok. Tulisan "Merokok Membunuhmu" Â seolah-olah hanya tulisan semata yang tidak memiliki arti penting untuk mengingatkan betapa bahayanya rokok. Gambar-gambar dan dampak dari rokok itu sendiri pun sudah didesain sedemikian rupa, tetapi apa hasilnya?Â
Bacaan "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin" hanya sekedar tulisan, gambar pun sama saja. Tidak terlalu memberikan pengaruh besar terhadap perokok tersebut.
 Sebagaimana kasus yang dilansir oleh republika.com bahwa ada bocah yang berusia delapan tahun di Sukabumi kecanduan merokok.Â
Suatu fenomena yang memprihatinkan, lantaran bocah yang baru berusia delapan tahun bernama Jujun Juneidi sudah kecanduan merokok sejak beberapa tahun yang lalu.
Informasi yang didapat mengatakan bahwa Jujun setiap harinya menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, jika tidak dikasih rokok maka Jujun akan kabur dari rumah. Salah satu kasus yang sudah terexpose oleh media, itu pun belum sebanding dengan realita yang terjadi disekitar masyarakat kita.Â
Namun, kejadian ini dapat menjadi bahan refleksi diri, sudah berbuat apa saja kah diri ini? Belum dapat memberikan kontribusi yang sebegitu besar untuk masyarakat yang berada disekitar.
Generasi muda, khususnya remaja sudah selayaknya kita jaga sebagai asset generasi penerus bangsa. Peran orang tua menjadi kunci utama dalam membina dan mendidik anak supaya menjadi anak yang memiliki akhlak yang baik serta cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia.Â
Bukan hanya orang tua saja yang berperan penting, namun semua elemen masyarakat pun memiliki peranan dan kontribusi dalam menciptakan keadaan yang lebih sejahtera, baik itu orang tua, teman, guru , pedagang, masyarakat, maupun pemerintah.Â
Perlu adanya aturan serta sanksi yang harus diterapkan bagi pelajar yang diketemukan sedang merokok. Komunikasi yang baik pun sebaiknya kita jaga dengan semua elemen dengan memberikan informasi untuk menghimbau supaya tidak memperjualbelikan rokok kepada pelajar yang masih mengenakan atribut sekolah.
Begitu banyak persoalan mengenai merokok yang jika dibahas sulit untuk menemukan titik temunya, namun bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan jika terjadi kesinergian diantara para elemen masyarakat tersebut.Â