Mohon tunggu...
ali assyadath
ali assyadath Mohon Tunggu... -

Acheh's resident for a life time..a lover of Acheh's culinary..hater of dirrty and filthy politics which ongoing in Acheh recently

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anggota DPRK Aceh Barat: Saya ini Pejuang, Saya Tidak Terima!

23 Oktober 2013   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13825007471760238409

[caption id="attachment_296603" align="alignnone" width="434" caption="Gambar ilustrasi (sumber: http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/parang-anak.jpg)"][/caption]

Amarah anggota DPRK Aceh Barat, Hendri Faisal tak terbendung lagi. Rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Fraksi Partai Aceh yang berniat untuk mengganti kedudukannya sebagai anggota DPRK dibalas oleh Hendri Faisal dengan mengamuk dan merusak berbagai fasilitas kantor DPRK Aceh Barat dengan menggunakan sebilah parang. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bahwa dirinya adalah seorang pejuang yang anak dan istrinya mati di hutan dalam konflik bersenjata lalu. Ia berkeras untuk mempertahankan kedudukannya tersebut, karena PAW dianggapnya sebagai penghinaan dan perendahan harga dirinya. Hingga saat ini belum jelas alasan dari Fraksi PA untuk mem-PAW kan ybs.

Sebenarnya, dalam tata tertib dewan, ada tiga sebab dilakukannya PAW yaitu, berhalangan tetap (meninggal dunia), mengundurkan diri atau diberhentikan. Seseorang diberhentikan antar waktu disebabkan oleh beberapa hal misalnya; tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 bulan berturut-turut tanpa keterangan, melanggar sumpah/kode etik, dinyatakan bersalah oleh pengadilan, pindah ke partai lain atau diberhentikan oleh partainya sesuai dengan hukum yang berlaku. Berangkat dari ketentuan tersebut, seharusnya tidak perlu sebuah kecerdasan untuk dapat mencari penyebab diberhentikannya anggota dewan "mantan pejuang" tersebut.

Memang belum ada keterangan resmi dari Partai Aceh mengenai alasan pemberhentian Hendri Faisal, namun dengan atau tanpa alasan, melihat ketentuan di atas Partai berhak menarik anggotanya kapan saja. Toh, yang mengajukan dirinya sebagai anggota dewan pun dari Partai. Sehingga tidak ada alasan bagi anggota dewan tersebut di atas untuk menolak atau bahkan melawannya. Tetapi hal yang lebih penting bagi saya adalah sikap, karakter dan tabiat anggota dewan itu sendiri. Terkadang tingkat kecerdasan seseorang dapat dinilai dari pengendalian emosinya, bagaimana ia dapat mengendalikan rasa kecewa ataupun marah dengan selogis mungkin dan realistis. Pertanyaannya sekarang bagaimana bisa Partai Aceh yang demikian masif dukungannya dapat memilih perwakilannya sebagai anggota dewan seperti Hendri Faisal? yang dilihat secara psikologis tabiatnya "mendekati" orang sakit jiwa. Istilah Post Traumatic Syndrom (PTS) yang belum dapat dihilangkan dalam masa-masa "perjuangan" yang diakuinya itutampaknya masih sangat berpengaruh hingga saat ini. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah tabiat juga terjadi secara umum di internal Partai Aceh? melihat banyaknya peristiwa kekerasan, intimidasi dan bahkan perencana pembunuhan yang dilakukan oleh anggota dewan asal Partai lokal terbesar ini, sepertinya hal ini sudah menjadi sifat secara umum dalam internal partai. (Sumber)

Sejatinya, jabatan dan kekuasaan bersifat sementara dan tidak selamanya dapat digenggam dalam kepalan kita. Pada saatnya nanti Tuhan akan menggunakan tangan-tangan yang benar untuk mengambilnya dari genggaman kita, pada waktu yang kita tidak sangka-sangka. Kembali lagi, semuanya adalah milik Allah dan pada saatnya nanti akan diambil kembali oleh Nya, termasuk di antaranya, pangkat, jabatan dan kekuasaan. Mungkin perlu juga dipahami, bahwa jabatan adalah amanah yang menuntut tanggung jawab yang sangat besar untuk dijalani dengan penuh keikhlasan dan kerja keras, bukan dengan kesombongan dan mentang-mentang atau mengaku-ngaku sebagai orang yang paling berjasa sebagai pejuang. Perjuangan yang hakiki adalah perjuangan membela rakyat, memperjuangkan kepentingan rakyat demi kesejahteraannya, bukan pejuang untuk membela kepentingan kelompoknya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun