Agar Puasamu Tak Kehilangan Esensi, Yuk Puasa Media Sosial! Begini Caranya

Saat ini, berpuasa di bulan Ramadan memiliki tantangan yang lebih besar jika dibandingkan dengan misalnya berpuasa beberapa dekade yang lalu. Tantangan tersebut tak mengintai di dunia nyata melainkan justru datang dari dunia maya.  Jika dulunya masyarakat lebih banyak berinteraksi di dunia nyata. Kini interaksi sosial lebih sering dilakukan melalui dunia maya, khususnya melalui media sosial.

Saat ini jika tak berhati-hati, seseorang yang berpuasa dapat kehilangan nilai dari ibadah yang dilakukannya hanya karena aktivitasnya di media sosial. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa berpuasa tak hanya harus menahan lapar dan dahaga semata tetapi berpuasa juga harus dapat menahan hawa nafsu.

Jika menahan lapar dan dahaga mungkin mudah dilakukan, berbeda halnya dengan menahan hawa nafsu. Menahan hawa nafsu bukanlah sebuah perkara yang mudah dilakukan. Terlebih jika itu berhubungan dengan media sosial.

Menahan diri untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian, menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya adalah beberapa tantangan yang seringkali sulit ditaklukkan oleh para pengguna media sosial. Bahkan bagi pengguna media sosial yang sedang berpuasa sekalipun.

Oleh karena itu, selain harus berpuasa di dunia nyata, saat ini berpuasa di dunia maya khususnya di media sosial juga harus dilakukan agar ibadah puasa yang dijalankan tidak kehilangan nilainya. Lalu bagaimanakah cara berpuasa media sosial?

Puasa media sosial bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Sama seperti puasa di dunia nyata, puasa media sosial juga memerlukan komitmen agar seseorang dapat melaluinya dengan baik. Puasa media sosial tak berarti bahwa anda sepenuhnya tidak lagi menggunakan media sosial. Bukan seperti itu, puasa media sosial disini maksudnya adalah membatasi aktivitas anda di media sosial.

Lalu bagaimana cara menerapkan konsep berpuasa media sosial tersebut? Nah berikut ini adalah empat tip cara melakukannya.

1. Batasi waktu penggunaan media sosial

Jika di luar bulan Ramadan, kita biasa mengakses media sosial kapan saja sesuai keinginan. Maka khusus di bulan Ramadan, sebaiknya kita perlu membatasi waktu penggunaan media sosial. Buatlah aturan tersendiri tentang berapa lama waktu yang anda boleh habiskan saat menggunakan media sosial di bulan Ramadan. Hal ini agar puasa anda tidak hanya dihabiskan untuk mengakses media sosial tanpa melakukan ibadah lain yang dianjurkan di bulan Ramadan.

2. Menyaring informasi

Jika dulu kitalah yang sibuk mencari informasi. Kehadiran media sosial kini malah membanjiri kita dengan informasi. Oleh karena itu, saat mengakses media sosial di bulan Ramadan, sebaiknya kita menyaring terlebih dahulu informasi apa yang ingin kita cari di media sosial. Fokuslah pada informasi tersebut, setelah mendapatkan informasi tersebut, hentikan mengakses media sosial. Dengan melakukan ini, kita dapat menghindari mengonsumsi informasi yang tidak bermanfaat saat sedang berpuasa di bulan Ramadan.

3. Skip akun atau postingan yang negatif

Tak bisa dipungkiri bahwa saat menggunakan media sosial, kita sering menemukan akun atau postingan yang menyebarkan konten atau informasi negatif. Nah saat mengakses media sosial di bulan Ramadan, saat menemukan akun atau postingan negatif seperti itu, sebaiknya kita skip saja. Ingat, jangan mudah terpancing oleh informasi negatif atau akun yang menyebarkan hal-hal negatif.

4. Selektif menyebarkan informasi

Jangan mudah menyebarkan informasi di media sosial sebelum kita mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenaran dari informasi tersebut. Hindarilah juga menyebarkan informasi negatif saat mengakses media sosial di bulan Ramadan sekalipun informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Lebih banyaklah menyebarkan hal-hal positif saat menggunakan media sosial di bulan Ramadan.

Jangan rusak kekhusyukan ibadah puasa kita di bulan Ramadan hanya karena media sosial. Bijaklah bermedia sosial apalagi saat sedang berpuasa. Jangan sampai media sosial merusak esensi dari ibadah puasa yang kita kerjakan.