Sahur on the road, menurut terjemahan pribadi adalah sebuah istilah yang merujuk pada kegiatan sekelompok orang yang membagikan santap sahur bagi orang-orang di jalanan di bulan ramadan. Meskipun tampak sebagai sebuah kegiatan yang mulia. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang menunjukkan rasa penolakannya terhadap kegiatan ini? Mengapa demikian?
Kadangkala tujuan orang-orang yang melakukan kegiatan sahur on the road tampak bias, antara benar-benar ingin mencari pahala dengan memberi santap sahur bagi orang yang kurang mampu atau sekadar mencari panggung untuk menunjukkan eksistensi kelompok tertentu. Sebelumnya, tanpa bermaksud berpikir negatif terhadap mereka yang melakukan sahur on the road namun seringkali kegiatan yang dilakukan di jalanan itu memang tampak sama sekali tak terorganisir dan tak jelas tujuannya.Â
Sebuah kegiatan apapun bentuknya, sebaiknya direncanakan dengan baik. Setidaknya menentukan tujuan dari kegiatan itu dan orang-orang yang menjadi sasaran dari kegiatan itu sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan kegiatan yang dimaksud disini bukan hanya sekadar bersifat manfaat yang diberikan kepada orang lain atas kegiatan itu. Akan tetapi, manfaat yang diterima bagi mereka yang melakukan kegiatan itu juga perlu dipertimbangkan. Dan tentu saja, orang-orang yang menjadi sasaran dari kegiatan itu harus jelas. Jika sahur on the road dilakukan untuk memberi sahur bagi orang-orang miskin yang membutuhkan.Â
Maka tentu saja perlu dilakukan survei terlebih dahulu tentang wilayah mana yang memiliki masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan santap sahur. Selain itu, jika kegiatan ini memang untuk mencari pahala, baik itu untuk orang yang diberikan sahur dan si pemberi sahur, lantas apakah perlu membawa simbol atau nama kelompok tertentu dalam kegiatan ini? Apakah perlu melakukan kegiatan ini dengan membawa seluruh anggota yang terlibat di dalamnya kemudian berkonvoi di jalanan dan seringkali tidak mengindahkan tata tertib lalu lintas.
Cukuplah kejadian yang baru saja terjadi ibukota menjadi saksi tentang bagaimana kegiatan SOTR seringkali tak menemukan tujuan yang jelas dan bukannya mencari pahala malah mereka yang melakukannya justru bertemu petaka. Tak ada yang menginginkan kegiatan yang tujuan awalnya membagikan sahur malah berakhir tawuran dengan kelompok lain.Â
Kegiatan yang seharusnya memberikan manfaat bagi sesama justru memberikan mudarat bagi pemerintah dan masyarakat dengan pengrusakan sarana publik melalui tindakan vandalisme. Yang pada akhirnya atas kesalahan satu orang tersebut, nama seluruh anggota yang terlibat di kegiatan itu akan ikut terlihat buruk.
Tentu saja tak baik melakukan generalisasi atas kesalahan beberapa kelompok kemudian memberikan penilaian yang sama terhadap kelompok lain yang akan melakukan kegiatan yang sama. Tapi sepertinya SOTR sudah tak lagi menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang sedang mencari wadah untuk melakukan tindakan berpahala. Lalu apa pilihan lain yang dapat dilakukan? Â
Sahur on Panti and Masjid
Jika orang-orang memang begitu gandrung dengan kegiatan berbagi sahur di bulan ramadan dan merasa wajib untuk melakukannya meskipun hanya sekali. Kegiatan sahur on Panti and Masjid mungkin dapat menjadi alternatif kegiatan berbagi sahur. Di bulan ramadan, terutama menjelang sepertiga akhir bulan ramadan. Masjid akan ramai oleh orang-orang yang akan melakukan itikaf --bermalam dan melakukan berbagai ibadah di masjid.Â
Peluang ini dapat menjadi pilihan jalan bagi siapa pun yang sedang mencari wadah untuk beramal. Dengan memberi santap sahur kepada mereka yang beritikaf, pahala yang akan didapatkan Insya Allah sama dengan berbagi makanan di jalanan. Lagipula kegiatan sahur on masjid akan jauh lebih aman dari sahur di jalanan.