Mohon tunggu...
Ashilah Majid Syahla
Ashilah Majid Syahla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada bidang keilmuan.

Selanjutnya

Tutup

Music

Satanisme yang Tersembunyi dalam Lagu

4 Desember 2023   15:10 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:10 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Lagu sendiri memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari -- hari bagi yang mendengarkannya, seperti media terapi, meningkatkan suasana hati, media relaksasi dan lain sebagainya. Lagu memuat sebuah lirik. Lirik adalah rangkaian kata yang membentuk lagu, biasanya terdiri dari beberapa bait dan bagian refrain atau chorus, yang ditulis oleh seorang penulis atau komposer, lirik tersebut biasanya bersifat abstrak, cerita dari sebuah pengalaman seseorang atau karangan cerita dari penulis yang kemudian ditambah dengan instrumental untuk menjadikan sebuah lagu. Dan lirik -- lirik tersebut adalah bahan utama dari sebuah lagu yang bisa mengubah suatu perasaan atau pola pikir seseorang.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa lagu bisa mengubah segala suasana hati, dan pikiran dengan segala macam liriknya. Dari yang sedih menjadi bahagia, malas menjadi semangat, cemas menjadi jelas, marah menjadi senang, dan sebaliknya. Pada zaman ini lagu adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan seorang umat muslim, setiap hari kita mendengarkan sebuah lagu dari berbagai sarana, seperti pada saat membuka media sosial kita bisa mendengar potongan -- potongan dari sebuah lagu, saat menonton sebuah televisi kita mendengar sebuah lagu, bahkan saat sendirian pun kita sering bersenandung dalam hati dengan lagu yang sering kita dengar setiap harinya. Hal -- hal ini menyebabkan sulitnya bagi umat muslim untuk menyaring lagu -- lagu yang memiliki makna yang buruk dan makna yang baik.

Selain banyak sekali hal positif dari lagu, lagu juga memiliki sisi negatif didalamnya. Bisa kita lihat saat ini lirik dari sebuah lagu kebanyakan mengarah pada hal -- hal yang bisa mengubah pola pikir menjadi negatif, seperti lirik yang bersifat pornografi, lirik yang mengajak untuk berbuat keburukan, sampai lirik yang terdapat satanisme atau pemujaan setan didalamnya. Hal ini akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan umat muslim jika mendengarkannya. Lirik -- lirik dari lagu yang mengandung unsur negatif ini biasanya muncul dari gaya dan budaya luar, yang masuk ke dalam Indonesia melalui sosial media, kemudian ditiru lalu digunakan dalam kehidupannya. Tidak dapat dipungkiri bahwasannya budaya dari luar bisa dengan mudah masuk ke dalam Indonesia dan dengan cepat bisa mengubah pola pikir umat muslim.

Satanisme adalah penyembahan setan (menjadikan setan sebagai tuhan) yang menolak Allah dan agama lain, satanisme ini sering muncul dalam lirik lagu, tidak selalu kita sadari, karena biasanya lirik -- lirik tersebut memakai bahasa asing juga bersifat abstrak yang bisa berakibat fatal bagi pola pikir muslim. Berikut beberapa lagu yang memiliki unsur satanisme :

  • Lucifer - Shinee
  • Alejandro - Lady Gaga
  • Umbrella - Rihanna
  • Hotel California - The Eagles
  • Matahari Tenggelam -  Hindia

Beberapa dari lirik lagu ini memuat unsur -- unsur satanisme atau pemujaan setan, tidak secara terang -- terangan dalam menjelaskan pemujaannya tetapi lirik -- lirik yang merujuk pada pemujaan setan. Lagu Hindia yang berjudul Matahari Tenggelam diduga mengikuti aliran sesat yaitu satanisme atau pemujaan setan, setelah melakukan konser yang terdapat symbol -- symbol setan dan memiliki lirik pemujaan setan, beberapa berkata bahwa lirik -- lirik tersebut merupakan gimmick atau bahkan hanya sekedar seni, tetapi jika sudah menyangkut aliran -- aliran yang sesat, ini sudah tidak bisa dikatakan hanya sebuah gimmick dan seni.

Rasulullah pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hambal dan dalam hadits nya berbunyi : "Man tasyabaha biqoumin fahuwa minhum" yang artinya : "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk di antara mereka."

Menyukai, menyenangi juga mendengarkan, bisa menjadi asal muasal kita mengikuti sesuatu tersebut. Karena manusia adalah makhluk peniru yang bermula dari pancaindra nya. Maka dari itu kita harus selalu waspada, hati -- hati dan bisa menyaring budaya -- budaya luar terkhusus lagu yang bisa menyebabkan pola pikir umat muslim rusak. Selain harus menghindari lagu dengan lirik yang negatif kita juga bisa mengganti sarana pengubah rasa yang berawal dari lagu menjadi Al -- Quran, sang pengubah hati dan penenang hati yang sesungguhnya, merupakan pedoman yang paling benar bagi kehidupan. Karena pada hakikatnya Al -- Quran adalah penguat seorang umat muslim dari segala aliran sesat seperti satanisme atau pemujaan setan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun