Mohon tunggu...
Assifa Amalia
Assifa Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Titrtayasa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Representasi Perempuan dalam Kepemimpinan Politik

15 Desember 2023   23:01 Diperbarui: 15 Desember 2023   23:16 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepemimpinan politik adalah kemampuan seorang individu atau kelompok manusia untuk memimpin dan mengelola urusan politik. Artinya semua orang dari berbagai kalangan mempunyai hak untuk memimpin dan mengelola urusan politik. Kepemimpinan politik melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, merumuskan kebijakan politik, memimpin negosiasi politik, dan memobilisasi dukungan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Namun pada kenyataananya, representasi perempuan dalam kepemimpinan politik dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Karena dalam berbagai lembaga politik, dominasi kaum laki laki sebagai pemimpin masih begitu kuat. Walaupun kenyataannya, perempuan juga memiliki potensi yang sebanding dengan laki-laki dalam kemampuan kepemimpinan. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan politik, perhatian terhadap representasi perempuan dalam kepemimpinan politik terus meningkat.

Partisipasi aktif perempuan dalam kepemimpinan politik, dianggap sebagai pijakan penting bagi negara yang demokratis, contohnya seperti indonesia. Di indonesia sendiri representasi  perempuan dalam kepemimpinan politik masih cukup rendah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi  ini, dengan faktor utama terkait dengan ciri budaya yang kuat di Indonesia sendiri, yaitu sistem patriarki. 

Umumnya, masyarakat berpendapat bahwa bidang politik lebih sesuai bagi laki-laki, dan menganggap tidak tepat jika perempuan memainkan peran dalam politik. Faktor selanjutnya berasal dari diri perempuan sendiri, yang tercermin dalam rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan, serta kurangnya dukungan dari keluarga yang tidak mendukung aktivitas perempuan di luar rumah. 

Rasa percaya diri yang kurang dan adanya kendala kodrat yang mengikat perempuan pada tanggung jawab rumah tangga, perawatan keluarga, dan tugas domestik lainnya menciptakan keraguan bagi perempuan untuk terlibat dalam arena politik.

Terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan representasi perempuan dalam kepemimpinan politik. Pertama, dengan meningkatkan pendidikan responsif gender. Responsif gender adalah upaya untuk menggiatkan kesetaraan gender. 

Diperlukan pendidikan politik yang responsif terhadap gender guna meningkatkan tingkat kepercayaan diri perempuan. Kepercayaan ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada perempuan untuk bersaing dengan laki-laki dalam upaya mencapai posisi politik strategis. 

Upaya selanjutnya adalah membangun dan memperkuat hubungan antar jaringan dan organisasi perempuan, karena perempuan butuh wadah yang dapat menaungi dan membuka jalan mereka untuk berkarir dalam dunia politik. Di indonesia sendiri sudah ada beberapa asosiasi besar organisasi perempuan seperti Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) dan Pusat Pemberdayaan Politik Perempuan.

Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) memiliki peran strategis dalam menghimpun aspirasi dan kepentingan perempuan dari berbagai lapisan masyarakat. Sementara itu, Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) memberikan ruang bagi perempuan Muslim untuk berperan aktif dalam mengembangkan agenda politik yang mencakup nilai-nilai Islam. 

Pusat Pemberdayaan Politik Perempuan juga menjadi kekuatan penting dalam memberikan pembekalan dan dukungan kepada perempuan yang berkeinginan terlibat dalam kehidupan politik. Melalui pelatihan, advokasi, dan jaringan yang dibangun, pusat ini turut berperan dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan perempuan dalam dunia politik. Semua jaringan ini memiliki potensi yang signifikan dalam mendukung peningkatan representasi perempuan dalam arena politik.

Pentingnya representasi perempuan dalam kepemimpinan politik tidak hanya terkait dengan agenda kesetaraan gender, tetapi juga berkaitan dengan kualitas dan keragaman dalam proses pengambilan keputusan. Ketidaksetaraan representasi perempuan di dunia politik bukan hanya tanggung jawab perempuan itu sendiri untuk mengatasi permasalahan ini, melainkan merupakan tanggung jawab bersama untuk membentuk panggung politik yang memperhatikan dan menghargai berbagai suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun